Kamis 08 Mar 2018 08:59 WIB

Luas Tanam Padi NTT Meningkat 6.000 Hektare

Para petani juga sudah mulai melakukan aktivitas menanam lagi.

Bibit benih padi siap untuk ditanam di areal persawahan.
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Bibit benih padi siap untuk ditanam di areal persawahan.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kepala Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Yohanis Tay Ruba mengemukakan luas tanam padi di provinsi itu terpantau sementara dalam musim tanam Oktober 2017-Maret 2018 meningkat hingga 6.000 hektare. "Pantauan sementara luas tanam untuk musim tanam 2017-2018 khususnya dari Oktober sampai Desember 2017 telah meningkat 6.000 hektare atau naik sekitar enam persen dibandingkan periode yang sama pada musim tanam sebelumnya," kata Yohanis Tay Ruba di Kupang, Kamis (8/3).

Ia mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pemantauan dan pencatatan luas tanam padi di daerah itu, mengingat para petani juga sudah mulai melakukan aktivitas menanam lagi. "Sementara ini kami masih pantau untuk tiga bulan pertama (Oktober-Desember 2017) dari waktu musim tanam selama enam bulan," katanya.

Pada musim tanam sebelumnya (Oktober 2016 - Maret 2017), pihaknya mencatat total luas tanam padi di provinsi berbasiskan kepulauan itu mencapai 225 ribu hektare lebih. Yohanis mengaku optimistis luas tanam padi bisa meningkat karena kondisi curah hujan yang menurutnya cukup normal untuk masim tanam kali ini.

Ia mengatakan, musim tanam 2017-2018 juga telah dipersiapkan dengan baik melalui berbagai bantuan alat mesin pertanian (alsintan) yang disalurkan memasuki akhir tahun 2017. "Ada alsintan berupa 130 unit traktor tangan yang sudah disalurkan sebelumnya pada 2017 kepada para petani yang bisa digunakan untuk musim ini," katanya.

Selain itu, benih padi juga sudah disalurkan untuk para petani pada akhir 2017 untuk melayani musim tanam 2017-2018. "Benih padi yang disalurkan untuk 6.000 hektare dengan klasifikasi 30 kilogram per hektare," katanya.

Ia menambahkan, upaya pendampingan untuk percepatan luas tanam petani telah dilakukan melalui para penyuluh pertanian, unsur TNI, maupun pelajar mahasiswa. "Harapan kami kerja pendampingan dan juga penyaluran bantuan yang terus dilakukan berdampak meningkatkan produktivitas hasil pertanian sehingga secara bertahap para petani bisa mandiri," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement