Kamis 08 Mar 2018 14:21 WIB

Mayoritas Portofolio Global Wakaf di Bidang Properti

Global wakaf menyebut wakaf produktif sebagai wakaf bisnis.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Ani Nursalikah
Tradisi wakaf (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Tradisi wakaf (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur Global Wakaf Corporation (GWC) Imam Teguh Saptono mengatakan pada dasarnya GWC merupakan holding company yang mengelola aset wakaf produktif. Wakaf produktif termasuk wakaf tunai atau aset lain, khususnya saham perusahaan yang diwakafkan. Untuk saat ini portofolio yang dikelola mayoritas di bidang properti.

Skemanya beragam, ada yang GWC chip in modal wakaf ke dalam perusahaan tersebut, ada yang GWC menerima wakaf dalam bentuk saham dari wakif atau kombinasi keduanya, ujar Imam kepada Republika.co.id, Kamis (8/3).

Imam mengungkapkan saat ini perusahaan masih dalam tahap investasi antara lain, tiga proyek dominan yaitu global wakaf tower (office tower 17 lantai) di daerah Kuningan Jakarta, apartemen cordova di Semarang dan PT Hydro Perdana Retailindo sebuah perusahaan ritel dan operator distribution centre. Selain itu, terdapat juga 12 perusahaan lainnya.

Imam mengatakan pada umumnya saat ini masih dalam taraf investasi laba yang diperoleh. Karenanya saat ini perolehan hasil dari berbagai perusahaan yang dijalankan GWC belum signifikan.

"Nantinya penerima manfaat (mauquf alaih) dari bisnis global wakaf corp adalah program-program kemanusiaan ACT," kata Imam.

Sekretaris Jenderal Global Wakaf, Ibnu Khajar mengatakan global wakaf menyebut wakaf produktif sebagai wakaf bisnis. Hal tersebut untuk menjembatani orang-orang wakaf yang akan digunakan untuk menjadi instrumen bisnis.

"Jadi supaya bisnis nempel di dalamnya. Dari ini kemudian makanya yang dikelola kita mengelola wakaf cash seperti lembaga-lembaga lain tapi juga mengelola dalam bentuk saham," ujar Ibnu kepada Republika.co.id, Rabu (7/3).

Global wakaf, kata Ibnu, menginginkan harta yang diwakafkan dari wakif merupakan harta terbaik. Ibnu mencontohkan wakif tidak mewakafkan hasil dari perusahaan tapi yang diwakafkan adalah saham perusahaan itu sendiri.

"Sehingga baru ketemu skemanya kenapa wakaf itu menjadi amal jariyah yang pahalanya mengalir setiap saat karena engine atau mesinnya yang diwakafkan setiap waktu keuntungannya mengalir untuk program-program kemanusiaan dan lain-lain," kata Ibnu.

Ibnu menuturkan, saat ini global wakaf sedang gencar mengajak orang untuk berwakaf cash atau wakaf usaha. Selain itu juga sedang gencar mencari orang yang ingin mewakafkan aset-aset produktif seperti sawah atau gedung yang bisa disewakan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement