REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dan Perdana Menteri Inggris Theresa May menyatakan, solusi politik adalah satu-satunya cara mengakhiri konflik dan penderitaan kemanusiaan di Yaman. Keduanya membahas mengenai solusi ini dalam sebuah pertemuan di Downing Street pada Rabu (7/3).
Seperti dilansir Arab News, May setuju dengan Pangeran Mohammed mengenai pentingnya akses kemanusiaan dan komersial yang tidak terbatas ke Yaman, termasuk akses pelabuhan.
Inggris dan Arab Saudi juga sepakat untuk memantau rute navigasi dalam persiapan pembukaan kembali pelabuhan di negara tersebut.
Baca juga, Putra Mahkota Saudi Disambut Hangat di Inggris.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris Boris Johnson mengatakan, Inggris menyerukan sebuah pertemuan internasional untuk membahas solusi politik di Yaman. Menurutnya, dunia memahami hak Arab Saudi untuk melindungi perbatasannya.
Menlu Arab Saudi Adel Al-Jubeir menambahkan, Arab Saudi mendukung proses transisi dan dialog politik di Yaman. Kerajaan itu akan terus memberikan bantuan kemanusiaan ke Yaman setelah perang berakhir.
Dia juga menjelaskan, Riyadh dan London menyetujui perlunya mencegah gerakan Iran dan menghentikan dukungannya terhadap terorisme. Iran dinilai telah memainkan peran yang mengganggu dan berbahaya di Yaman dan membuat wilayah tersebut tidak stabil.