REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Taman Shalimar terkenal akan ceruk-ceruk lengkung di belakang air terjun tamannya. Ceruk-ceruk lengkung tersebut merupakan fitur unik dalam taman.
Ceruk-ceruk ini disinari pada malam hari dengan lampu minyak yang memberi penampilan indah pada air terjun. Namun, ceruk-ceruk itu kini menyangga pot-pot bunga yang merefleksikan di belakang air yang mengucur ke bawah.
Fitur arsitektur lain yang unik yang disebut adalah pintu-pintu baradari. Di kompleks taman, baradari memiliki empat pintu yang sangat indah yang ditopang pilar-pilar. Pintu batu batu ini diduga merupakan sisa-sisa kuil tua yang dihancurkan oleh Shah Jahan. Taman itu juga dilengkapi kolam-kolam air yang besar tempat beragam air mancur dipasang.
Taman Shalimar
Pada berpuluh bahkan beratus tahun kemudian, taman-taman itu tetap dipelihara dengan baik. Bahkan, hingga kini Taman Shalimar masih menjadi daya tarik di Danau Dal.
Taman ini dianggap sangat indah saat musim rontok dan semi. Pemandangan indah yang ditingkahi perubahan warna daun dari pohon-pohon chinar yang terkenal itu.
Taman-taman ini menjadi inspirasi bagi taman-taman dengan nama yang sama di tempat lain. Tak heran, lahir pula Shalimar Bagh di Delhi pada 1653, Shalimar Gardens di Lahore, Pakistan yang dibangun pada 1641. Taman Shalimar bahkan dianggap sebagai karya puncak hortikultura Mughal.