Jumat 09 Mar 2018 08:10 WIB

Perwakilan FAO Beri Saran dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan

Indonesia butuh langkah-langkah besar untuk pengentasan kemiskinan.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Andi Nur Aminah
Penurunan angka kemiskinan mengalami pelambatan
Foto: Pandega/Republika
Penurunan angka kemiskinan mengalami pelambatan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perwakilan organisasi pangan dan pertanian PBB (FAO) menyampaikan beberapa saran kepada Kementrian Pertanian RI dalam pertemuan bilateral di Jakarta Food Security Summit, Kamis (8/3). Asisten Dirjen FAO, Kundhavi Kadiresan mengatakan Indonesia memerlukan langkah-langkah besar yang harus dilakukan dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia.

"Indonesia perlu mengakselerasi langkah-langkah besar dalam upaya pengentasan kemiskinan yang absolut. Diharapkan upaya tersebut akan memperkecil kesenjangan ekonomi, dan Pemerintah Indonesia telah berjanji akan meningkatkan penghidupan rakyat Indonesia, khususnya petani," kata Kadiresan dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (8/3).

Salah satu pendekatan utama untuk mewujudkannya adalah dengan memperbesar akses atas pangan bergizi dan mengurangi prevelansi stunting pada balita. "Kondisi ini adalah kondisi dimana anak-anak tidak mampu mengembangkan potensi fisik dan mental terbaiknya ketika dewasa kelak," terangnya.

Akibatnya, lanjutnya, di masa depan anak-anak-anak tersebut akan menderita sebagai akibat dari rendahnya kinerja dan produktivitas sehingga tidak memiliki penghasilan cukup untuk menjamin kesejahteraannya. Salah satu penyebab utama dari stunting adalah asupan pangan yang terlalu berat kepada karbohidrat dan kurang nutrisi dari buah, sayuran dan makanan berprotein tinggi.

"Menciptakan keadilan bisa melibatkan banyak hal, tetapi membangun sumber daya manusia merupakan jalan menuju masa depan yang berkelanjutan. Peningkatan kualitas nutrisi melalui akses pangan bergizi, adalah langkah pertama," kata Kadiresan.

Oleh sebab itu, ia mendorong pemangku kepentingan di sektor publik dan swasta untuk mencari peluang dalam meningkatkan gizi sebagai tujuan utama sebagai upaya berkelanjutan dengan tercapainya peningkatan pendapatan. "Para petani bisa beralih ke tanaman pangan bernilai lebih tinggi seperti sayuran atau buah, atau melakukan diversifikasi bidang Pertanian dengan kombinasi akuakultur atau peternakan," ungkapnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement