REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Argentina meminta kepada Amerika Serikat (AS) agar mendapatkan pengecualian tarif impor baja dan alumunium. Sebab, Argentina tidak berkontribusi terhadap distorsi yang mempengaruhi pasar AS dan dunia.
Adapun, ekspor baja Argentina ke AS hanya menyumbang 0,6 persen dan alumunium sebesar 2,3 persen. Dilaporkan Reuters, Jumat (9/3), Aluar Aluminio Argentino yang merupakan satu-satunya perusahaan penghasil alumunium utama Argentina meminta kepada Departemen Perdagangan AS agar dibebaskan dari kebijakan tarif impor tersebut.
Saham produsen baja Argentina, Siderar yang dikendalikan oleh Ternium SA turun setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif impor baja dan alumunium. Pada 2017, nilai ekspor alumunium Argentina mencapai 763 juta dolar AS, dan baja sebesar 686 juta AS. Nilai tersebut masing-masing menyumbang sekitar 1 persen dari total ekspor. Adapun, pasar ekspor baja dan alumunium Argentina yakni AS, Kanada, dan Meksiko.
Langkah-langkah proteksionisme AS ini menjadi tantangan terhadap hubungan bilateral dengan Argentina yang mulai meningkat sejak Presiden Mauricio Macri mulai menjabat pada akhir 2015. Apalagi, Argentina sedang memulai untuk meningkatkan perdagangan luar negeri. Presiden Macri menyatakan, dia akan menantang tarif impor biodiesel AS di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Diketahui, Trump menerapkan kebijakan tarif impor untuk baja sebesar 25 persen, dan alumunium 10 persen bagi seluruh negara mitra dagang. Akan tetapi, Kanada dan Meksiko mendapatkan pengecualian terhadap tarif impor tersebut.