REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Otoritas Bandar Udara Internasional Hong Kong mulai menginvestigasi kasus lima awak Singapore Airlines yang memasuki kawasan terbatas tanpa melalui pemeriksaan keamanan pada pekan lalu. Hal itu mengakibatkan jadwal penerbangan tertunda hampir tiga jam.
Para awak pesawat milik salah satu maskapai terbaik dan tersukses di Asia itu memasuki terminal keberangkatan tanpa pemeriksaan keamanan lazimnya yang dilakukan oleh awak pesawat lainnya. Diduga kelima pramugari itu mendapatkan akses dari oknum tertentu, tulis South China Morning Post, Jumat (9/3).
Insiden tersebut sebenarnya terjadi pada 26 Februari 2018, namun baru diketahui publik sekarang. Kelima pramugari Singapore Airlines bernomor penerbangan SQ-856 itu mendarat di Hong Kong pada pukul 13.35 waktu setempat (12.35 WIB).
Diperkirakan pukul 15.45 pada hari yang sama mereka kembali terbang ke Bandara Internasional Changi, Singapura dengan armada yang sama. Selama menunggu penerbangan kembali, seharusnya mereka meninggalkan pesawat atau keluar melalui terminal ketibaan dengan membawa surat izin. Kemudian mereka diperkenankan kembali lagi ke pesawat dengan terlebih dahulu menjalani pemeriksaan keamanan yang lazim dilakukan awak lainnya dan calon penumpang pesawat.
Alternatif lainnya bisa melalui jalur transit untuk menuju pintu keberangkatan. Namun kelima pramugari tersebut keluar dari pesawat dan langsung menuju area terminal keberangkatan. Kemudian mereka balik lagi ke pesawat.
Lima menit sebelum tinggal landas, keamanan bandara menyampaikan pesan kepada operator keberangkatan awak Singapore Airlines telah menghindari pemeriksaan. Polisi pun kemudian memanggil awak pesawat tersebut.
Pesawat tujuan Singapura itu tidak diizinkan terbang dan semua penumpang serta yang sudah berada di dalam pesawat diperintahkan turun untuk melakukan pemeriksaan ulang. Hal itu dibenarkan oleh juru bicara otoritas Bandara Hong Kong.
Sumber dari Singapore Airlines mengaku mengetahui insiden tersebut. "Awak kami melakukan perbuatan yang tidak lazim. Seharusnya mereka tahu prosedur yang benar. Seharusnya mereka tidak keluar melalui pintu keberangkatan. Pintu (yang memisahkan penumpang yang baru datang dan hendak terbang) membukanya harus dengan kartu gesek," ujarnya.
"Persoalan awak kami yang telah membuat penumpang tidak nyaman juga mendapat perhatian serius dari maskapai kami," kata sumber tersebut kepada SCMP.
Diduga ada oknum yang membukakan pintu dengan menggunakan kartu gesek dan kode tertentu sehingga kelima awak tersebut bisa langsung menuju pintu keberangkatan tanpa melalui pemeriksaan keamanan. Juru bicara Singapore Airlines dalam pernyataan menyatakan keberangkatan pesawat bernomor penerbangan SQ-861 dari Hong Kong tujuan Singapura pada 26 Februari 2018 tertunda karena awak kabin yang diminta membantu petugas bandara untuk memeriksa penumpang.
Tentu saja, pemeriksaan ulang tersebut memerlukan waktu tambahan. "Setelah pemeriksaan selesai, seluruh awak kabin diizinkan kembali ke pesawat sebelum terbang dari Hong Kong pada pukul 18.20 (waktu setempat)," demikian pernyataan juru bicara Singapore Airlines.