Jumat 09 Mar 2018 13:36 WIB

Bulog Sumut Bongkar 10 Ribu Ton Beras India

Sebelum dibongkar, beras itu sudah diperiksa oleh Bea Cukai dan Karantina.

Aktivitas bongkar muat beras impor (ilustrasi)
Foto: Budi Candra Setya/Antara
Aktivitas bongkar muat beras impor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Perum Bulog Sumatra Utara (Sumut) bersiap membongkar 10 ribu ton beras impor asal India dari kapal yang sudah sandar di Pelabuhan Belawan. "Rencananya pembongkaran beras impor asal India itu dilakukan, Jumat dan dijadwalkan bisa selesai dalam sepekan," ujar Kepala Perum Bulog Sumut, Benhur Ngkaimi di Medan, Jumat (9/3).

Dia mengatakan, sebelum dibongkar, beras itu sudah diperiksa berbagai instansi terkait seperti Bea Cukai dan Karantina. Dengan kedatangan beras asal India itu, maka sudah ada 20 ribu ton beras impor yang masuk ke Sumut.

Sebelumnya pada 24 Februari sudah masuk sebanyak 10 ribu ton beras asal Thailand. "Dengan masuknya lagi beras India, maka stok beras Bulog Sumut semakin aman," katanya.

Stok beras Sumut aman minimal hingga Lebaran atau Juni 2018. Gudang Bulog Sumut sendiri siap menerima beras impor dan lokal karena kapasitas gudang Bulog sebanyak 80 ribu ton.

Benhur menjelaskan beras impor itu merupakan beras cadangan pemerintah sehingga peruntukannya juga harus instruksi atau petunjuk pemerintah pusat. "Hingga pekan ini, beras Thailand yang sudah disimpan di Gudang Bulog masih utuh karena belum ada arahan untuk dikeluarkan," katanya.

Dengan stok yang banyak, Bulog juga akan semakin leluasa melakukan operasi pasar untuk bisa menstabilkan harga beras di pasar Sumut. OP masih terus dilanjutkan karena harga beras di pasar Sumut belum stabil atau belum di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 9.850 per kg. Meskipun harga beras di pasar Sumut sudah turun menjadi di kisaran Rp 10.500 hingga Rp 11 ribu per kg dari sebelumnya di atas Rp 11 ribu per kg.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement