REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI - Dalam kunjungan kerja ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPSP) Bantargebang, Bekasi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengharapkan agar semua pihak, selain pemerintah dan dunia usaha, masyarakat juga berperan aktif dalam mengolah sampah.
"Rantai pengelolaan sampah tidak hanya menjadi tugas pemerintah atau dunia usaha saja, tetapi juga masyarakat yang bisa memilah-milah sampah agar mudah diolah," ujar Sandi di Bantargebang, Jumat (9/3) pagi.
Wagub Sandi berlari menuju TPST Bantar Gebang sambil meninjau lokasi TPST Bantar Gebang, Jumat (9/3) (Fergie Nadira / Republika)
Sejak 2016, pengelolaan sampah di Bantargebang telah diserahkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sandiaga mengakui masih terus melakukan pembenahan swadaya TPST Bantargebang.
"Ini adalah peluang yang cukup besar, sampah yang selama ini dianggap sebagai musibah, bisa dikelola dengan baik dan akan menghadirkan berkah, dan ini menjadi hikmah buat kita semua," kata Sandiaga.
Sampah ini, kata dia, jika diatur dan dikelola dengan baik, dapat menjadi sumber penghidupan, baik itu pariwisata maupun pengelolaan air dan energi. "Ini adalah paradigma baru, seperti dalam pengelolaan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTS)," ujarnya.
Setiap harinya angkutan sampah dari Jakarta masuk ke TPSP Bantargebang dengan membawa sampah DKI sebanyak 7000 ton. PLTS akan mengolah 50 ton sampah dengan menghasilkan 500 kilowatt per hari. Pembangunan ini menggunakan dana APBN sebesar Rp 90 miliar.
"Teknologi yang baik di sini mudah-mudahan lebih berkelanjutan. Waste to energy ini bisa menjadi pakan ternak dan pakan ikan. Ini berkah bagi masyarakat maupun keseluruhan ekosistem pengelolaan sampah," ujar Sandiaga.
Dalam kesempatan tersebut, Sandi mewakili warga Jakarta berterima kasih kepada warga Bekasi yang sudah memerikan akses jalan menuju pembuangan sampah terakhir. "Kita harus bersama-sama bekerja, mulai dari pemkot DKI, Bekasi, dan dukungan masyarakat sekitar," ujar Sandi.
Wagub Sandiaga bersama pejabat Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dan tim lari Jakarta memulai kunjungannya dengan berlari dari titik start Polsek Bantargebang di Jalan Raya Pekayon menuju TPST yang berjarak kurang lebih lima kilometer.