Jumat 09 Mar 2018 14:28 WIB

Tetap Semangat Belajar Membaca Alquran di Usia Senja

Ada belasan peserta pelatihan yang umumnya ibu-ibu paruh baya hingga lanjut usia.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Ani Nursalikah
Belajar Mengaji.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Belajar Mengaji.

REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA -- Di negeri berpopulasi mayoritas Muslim ini masih menghadapi persoalan banyaknya warga yang buta Alquran. Tak pelak, berbagai kiat dilakukan banyak pihak guna mendorong masyarakat Indonesia melek Alquran.

Salah satunya dilakukan Rumah Zakat (RZ) di wilayah Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah. Melalui Relawan Inspirasi, RZ terus mendorong pelatihan membaca Alquran hingga lingkungan terdekat warga. Sasarannya adalah warga Muslim yang belum bisa membaca Alquran.

"Upaya menekan angka buta Alquran terus diperluas oleh Rumah Zakat di Kota Salatiga ini," ungkap salah seorang Relawan Inspirasi RZ Dwi Pujiyanto di sela memberikan pelatihan di Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Jumat (9/3).

Kali ini pelatihan membaca Alquran ini menyasar warga di lingkungan Kelurahan Dukuh, salah satu Desa Berdaya RZ di wilayah Kota Salatiga. Ada belasan peserta pelatihan yang umumnya merupakan ibu-ibu paruh baya hingga lanjut usia (lansia).

Meskipun rata-rata usia mereka sudah diatas 50 tahun, semangatnya cukup besar untuk bisa membaca kalam Illahi tersebut. "Animo dan semangat para ibu inilah yang membuat para Relawan Inspirasi kagum," katanya.

RZ telah melakukan program pemberantasan buta Alquran bagi warga di kelurahan ini sejak tahun 2017. Saat ini program pelatihan tersebut telah memasuki bulan keenam. Selama program ini digulirkan progress peserta cukup menggembirakan.

Pelatihan ini diinisiasi Relawan Inspirasi RZ karena kondisi riil masyarakat Muslim di lingkungan tempat ia tinggal masih banyak yang belum bisa membaca Alquran. Sebenarnya di lingkungan kelurahan ini sejak lama sudah ada kegiatan pengajian ibu-ibu yang dilaksanakan sepekan sekali oleh sejumlah majelis taklim.

Kendati begitu, belum ada kegiatan yang secara spesifik membimbing mereka belajar membaca Alquran. Jadi mereka mengaji dengan membaca huruf latinnya.

"Kemudian saya menyampaikan ide tersebut kepada warga dan ternyata mereka sangat antusias mengikuti program tersebut. Alhamdulillah dengan hadirnya program belajar membaca Alquran ini, sedikit demi sedikit mereka sudah terbiasa dengan bacaan panjang," kata Dwi.

Sri Warningsih (68 tahun), salah satu peserta program belajar membaca Alquran mengaku senang dengan diadakannya program pelatihan membaca Alquran ini. Selain bisa membaca Alquran nantinya, juga dapat mengisi banyak waktu luang dengan kegiatan positif bernilai pahala dari Allah SWT.

Ia juga mengaku karena sudah berumur harus membutuhkan waktu yang sedikit lama dalam belajar. Namun ia tetap semangat mengikuti kegiatan.

"Terima kasih kepada para Relawan Inspirasi sudah mengajari kami. Mohon maaf kalau kami tidak bisa cepat bisa, harap maklum kami sudah usia lanjut. Insya Allah, kami selalu semangat untuk datang," ungkapnya.

Dwi menambahkan, program belajar membaca Alquran bagi ibu- ibu ini diselenggarakan setiap pekan sekali, setiap hari Jumat atau Kamis, dan menyesuaikan bila ada kegiatan yang bersamaan.

Jika masih ada jadwal kegiatan yang bersamaan, maka untuk jadwal mengaji belajar membaca Alquran cari waktu yang lain agar dalam satu pekan tidak kosong. Kegiatan ini dilaksanakan rutin di rumah Ibu Hj Latifah, yang juga Ketua Majelis Taklim Nurul Islam RW 09 Kelurahan Dukuh yang mendukung penuh kegiatan ini.

"Bahkan beliau dan donatur lainnya ikut membantu menyediakan kue atau makanan kecil dan minum setiap pembelajaran membaca Alquran dilaksanakan," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement