Jumat 09 Mar 2018 15:49 WIB

Imigrasi Mataram Siapkan Ruang Layanan Ramah HAM

Proses pengambilan nomor urut antrian juga menggunakan komputerisasi.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Agung Sasongko
Suasana pelayanan di salah satu kantor imigrasi (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Suasana pelayanan di salah satu kantor imigrasi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  MATARAM -- Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Mataram Dudi Iskandar mengatakan , Kantor Imigrasi Kelas I Mataram telah meluncurkan Ruang Pelayanan Ramah HAM pertama di Indonesia yang telah diresmikan Direktur Jenderal Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM RI, Ronny F Sompie pada Rabu (7/3).

Inovasi ini tak lepas dari banyaknya pemohon paspor dari kalangan lansia dan penyandang disabilitas di NTB "Di sini banyak pemohon paspor kita ini orang tua karena mau umrah. Saya lihat juga tuna netra agak ribet dan dilepas sendiri (tanpa ada petugas) kaget juga saya," kata Dudi, belum lama ini.

Melihat kondisi tersebut, Dudi mengambil langkah mendirikan Ruang Pelayanan Ramah HAM yang dulunya menjadi ruang untuk pengambilan paspor. Dudi ingin mengajak jajaran Kantor Imigrasi Kelas I Mataram mengubah cara pandang dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat agar Kantor Imigrasi bukan lagi menjadi momok yang dipandang berbelit-belit dan tak ramah.

"Saya ingin jadi pelopor pertama layanan berbasis HAM. Ruang Pelayanan Ramah HAM ini menjadi pertama dan satu-satunya di Indonesia," lanjut Dudi.

Di samping menyediakan beragam fasilitas menarik, proses pengambilan nomor urut antrian juga menggunakan komputerisasi dengan deteksi wajah. Maksud Dudi, hal ini menjadi salah satu upaya memutus praktik percaloan, di mana biasanya acapkali para calo mengambilkan nomor urut antrian bagi para calon pemohon.

"Jadi saat mengambil nomor antrian harus diambil foto wajahnya, untuk menutup celah calo, jadi orang enggak bisa titip-titip," ungkap Dudi.

Dudi menyebutkan, di Ruang Pelayanan Ramah HAM ini, para lansia, penyandang disabilitas, dan ibu hamil mendapat segala kemudahan dalam melakukan proses permohonan paspor dengan beragam fasilitas menarik, mulai dari sofa, mushala, kursi roda, kursi pijat, ruang ibu menyusui, dan tempat bermain bagi si kecil.

Selain itu, para lansia, penyandang disabilitas, dan ibu hamil juga akan menempuh seluruh proses permohonan paspor di Ruang Pelayanan Ramah HAM, di mana telah tersedia fasilitas untuk foto dan juga wawancara. Jika merasa suntuk, lanjut Dudi, para penyandang disabilitas juga bisa memanfaatkan ruang entertainment untuk karaoke atau menonton film.

Pantauan Republika.co.id, layanan khusus ini memang benar-benar terpisah dari layanan reguler dan memberikan keistimewaan. Hal ini tampak mulai dari areal parkir terpisah, dilanjutkan memasuki pintu gerbang berbeda di mana akan ditempatkan petugas mendampingi para penyandang disabilitas, lansia, dan ibu hamil menyusuri jalan setapak yang menjadi jalur khusus menuju Ruang Pelayanan Ramah HAM.

"Para lansia, penyandang disabilitas, dan ibu hamil juga tidak perlu lagi khawatir dan bingung mengurus paspor lantaran terdapat petugas bersiaga sejak di pintu masuk yang akan mendampingi hingga proses selesai," kata Dudi menegaskan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement