Jumat 09 Mar 2018 16:52 WIB

Kecamatan Jatiluhur Gandeng Bazis Himpun Infak dari Warga

Infaknya sudah kita tetapkan minimalnya Rp 2.000 per kepala keluarga.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Karta Raharja Ucu
 Pembayaran zakat, infaq dan sedekah.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pembayaran zakat, infaq dan sedekah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Jajaran pemerintahan Kecamatan Jatiluhur menggandeng Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah (Bazis) untuk menghimpun donasi dari warga dan perusahaan. Dana tersebut diperuntukkan bagi iuran BPJS mandiri keluarga prasejahtera. Saat ini, terdapat  2.300 keluarga prasejahtera yang berada di wilayah tersebut.

Camat Jatiluhur Asep Supriatna mengatakan, saat ini masih banyak keluarga prasejahtera yang belum mempunyai jaminan asuransi. Termasuk, BPJS mandiri. Karena itu, pemerintah kecamatan berupaya membantu masyarakat prasejahtera itu dengan menggandeng Bazis. Jadi, lembaga pengelola zakat itu akan menyebarkan kupon infak kepada masyarakat dan perusahaan.

"Infaknya sudah kita tetapkan minimalnya Rp 2.000 per kepala keluarga," ujar Asep kepada Republika.co.id, Jumat (9/3).

Hasil dari infak yang dikelola Bazis tersebut, lanjut Asep, akan diperuntukkan bagi pembayaran premi BPJS keluarga prasejahtera. Dengan begitu, keluarga prasejahtera ini mendapatkan subsidi dari masyarakat menengah ke atas.

Selain masyarakat, sambung Asep, sasaran lainnya yaitu perusahaan. Sebab, di Kecamatan Jatiluhur ada sejumlah perusahaan besar. Diharapkan, pihak swasta ini juga bisa berkontribusi dalam sektor kesehatan masyarakat.

Menurut Asep, kupon infak yang dikelola Bazis ini mulai didistribusikan hari ini. Untuk tahap awal, sasarannya pegawai di lingkungan kecamatan, pemerintahan desa, serta masyarakat mampu. Setelah tahap awal ini berjalan, pihaknya bersama unsur muspik dan Bazis kecamatan akan door to door mendatangi perusahaan.

"Untuk tahap awal, kita sudah mencetak 100 blok kupon infak sedekah tersebut. Lalu, menyebar lima unit kotak amal untuk disimpan di rumah makan," ujarnya.

Hasil dari donasi ini, lanjut Asep, selain digunakan bagi pembayaran premi BPJS mandiri keluarga prasejahtera, juga dimanfaatkan untuk kegiatan lainnya. Seperti, pembangunan rumah tidak layak huni (rutilahu) dan kegiatan sosial lainnya.

Kerja sama ini diharapkan permasalahan yang mendera keluarga prasejahtera akan teratasi. Bahkan, diharapkan ke depannya mampu meningkatkan kesejahteraan perekonomian mereka.

Sementara itu, Ketua Bazis Kecamatan Jatiluhur Soleh Sukarsa mengaku pihaknya sangat mengapresiasi atas muncul gagasan infak Rp 2.000 yang diperuntukkan bagi keluarga prasejahtera ini. Program ini sudah mendapat rekomendasi dari Bazis tingkat kabupaten. Bahkan, kalau program ini berjalan akan menjadi percontohan bagi wilayah lain.

"Dana yang akan kami kumpulkan ini, untuk kemaslahatan umat. Salah satunya, membiayai premi iuran BPJS bagi warga yang belum terdata jadi peserta asuransi tersebut," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement