REPUBLIKA.CO.ID, SENTUL -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku memiliki perbedaan yang tipis dengan pendahulunya, Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Tahun 2018 Partai Demokrat di Sentul International Convention Center (SICC), Babakan Madang, Bogor, Sabtu (10/3).
"Saya dan Pak SBY ini beda-beda tipis banget," kata Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi mengaku dirinya seorang pemimpin demokrat, yakni pemimpin yang memenuhi kriteria tidak otoriter, selalu mendengarkan pendapat orang lain, dan menghargai perbedaan tanpa menjadikannya sebagai sumber permusuhan. Kriteria tersebut disebut Jokowi sebagai ciri demokrat yang menurut dia dekat dengan dirinya.
"Kalau saya seorang demokrat, kalau Pak SBY tambah satu, Ketua Partai Demokrat. Jadi tipis sekali," katanya.
Pernyataan Jokowi disambut tepuk tangan yang sangat meriah dari hampir 11 ribu kader Partai Demokrat yang hadir dari seluruh provinsi di Tanah Air itu.
Sementara SBY yang duduk di kursi bagian depan tampak hanya tersenyum-senyum mendengar perkataan Jokowi. Sang istri, Anni Yudhoyono yang duduk di sisinya justru tampak tertawa lepas ketika mendengar pidato permulaan Jokowi tersebut.
Kehadiran Jokowi dalam acara itu dinilai banyak pihak sebagai sinyalemen positif bagi semakin harmonisnya hubungan Jokowi dengan Partai Demokrat. Bahkan dalam pidato sambutannya SBY sempat memberikan sinyal bisa saja berjuang dengan Jokowi pada Pemilu 2019, namun dengan mempertimbangkan berbagai hal sebelumnya.