REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Komandan Distrik Militer (Kodim) 0612 Tasikmalaya Letkol Inf Nur Ahmad mengingatkan masyarakat kembali menggalakan kegiatan siskamling. Hal ini guna menyikapi isu penganiayaan ulama oleh orang diduga gangguan jiwa.
Ia menilai langkah pengamanan wilayah tak bisa hanya mengandalkan Babinsa. Sehingga dibutuhkan sistem keamanan yang menyertakan masyarakat di dalamnya.
"Dinamika ini tentunya harus disikapi dengan bijak. Mungkin ini karena kita terlalu sibuk dengan urusan masing-masing, sehingga mengabaikan lingkungan, mulai meninggalkan siskamling," katanya pada wartawan, Sabtu (10/3).
Ia berharap supaya masyarakat tak perlu bersikap paranoid dengan adanya fenomena tersebut. Ia mengimbau masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan menjaga keamanan lingkungan.
"Masyarakat juga harus bijak menerima informasi, apalagi di media sosial. Jangan mudah menelan mentah-mentah. Selalu cek dan ricek kebenarannya," ujarnya.
Selain itu, ia mengingatkan supaya masyarakat tidak sembarangan mengunggah atau menyebarkan informasi yang meresahkan. Apalagi kalau informasi tersebut belum terbukti kebenarannya.
"Masyarakat, termasuk pers harus hati-hati dalam menyebarkan informasi," ucapnya.