Sabtu 10 Mar 2018 20:45 WIB

Tingkat Kecelakaan Kerja Petani Penderes Masih Tinggi

Di musim penghujan, pohon kelapa yang dipanjat petani penders menjadi lebih licin.

Penyadap nira
Foto: antarafoto.com
Penyadap nira

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Memproduksi gula kristal, bagi para petani penderes atau penyadap memang telah mampu meningkatkan ekonomi keluarga. Dengan tingkat produksi gula kristal rata-rata 10-20 kg per hari per petani, paling tidak petani bisa mendapatkan uang senilai Rp 150 ribu hingga Rp 250 ribu per hari.

Namun, pengurus paguyuban petani gula kristal yang juga perangkat Desa Semedo Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas, mengakui risiko yang dihadapi petani penderes cukup besar. Terutama pada musim penghujan seperti sekarang, di mana pohon kelapa yang harus dipanjat penderes menjadi lebih licin.

Seperti pada 2017 lalu, jumlah kecelakaan kerja di kalangan penderes Desa Semedo mencapai delapan kasus. Dari jumlah itu, seorang meninggal dan lainnya mengalami luka yang menyebabkan cacat tetap.

"Setiap tahun memang ada saja penderes yang terjatuh dari pohon kelapa. Ini memang masih menjadi persoalan yang terus kita sampaikan penderes agar lebih berhati-hati saat menderes," jelasnya.

Berdasarkan data di Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Banyumas, angka kecelakaan kerja saat menderes pohon kelapa juga cukup memprihatinkan. Pada 2016, tercatat ada 126 kasus kecelakaan kerja yang terjatuh dari pohon kelapa. Dari jumlah itu, sebanyak 52 orang meninggal dunia, dan lainya mengalami cacat tetap.

Sementara pada 2017, terjadi 138 kasus petani penderes yang terjatuh dari pohon kelapa. Dari jumlah kasus tersebut, sebanyak 53 orang meninggal dunia dan lainnya mengalami cacat tetap. n eko widiyatno

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement