Ahad 11 Mar 2018 05:29 WIB

Kereta LRT akan Tiba di Tanjung Priok Paling Lambat April

Bulan ini, unit-unit kereta tersebut telah mulai dikirim dari Korea

Rep: Sri Handayani/ Red: Hazliansyah
Seorang pekerja melakukan pengecekan pada proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Jakarta, Senin (5/3).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Seorang pekerja melakukan pengecekan pada proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Jakarta, Senin (5/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Jakarta Propertindo (Jakpro) Satya Heragandhi mengatakan gerbong-gerbong kereta light rapid transit (LRT) akan tiba di Jakarta paling lambat pekan kedua April. Bulan ini, unit-unit kereta tersebut telah mulai dikirim dari Korea.

"Pelabuhannya saya tidak tahu. Mungkin dari Busan atau dari pelabuhan lain. Langsung ke Tanjung Priok," kata Satya di Jakarta International Equestrian Park (JIEP), Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (10/3).

Dua pekan lalu, Satya mengaku telah melihat kesiapan pengiriman unit-unit kereta itu. Ia juga sudah melakukan pengetesan statistik di sana, sementara pengetesan dinamik akan dilakukan di Indonesia.

Menurut Satya, unit-unit kereta itu diangkut dengan kapal laut. Setiap bulan akan ada satu rangkaian pengiriman yang terdiri dari dua kereta. Kereta-kereta ini akan melayani perjalanan dari Kelapa Gading hingga ke arena balap sepeda Velodrome.

"Ini untuk sementara," kata dia.

Setelah tiba pada April, masih ada serangkaian proses hingga kereta itu bisa dioperasikan. Akan ada persiapan kereta selama sebulan. Satya memperkirakan, proses /commisioning dan /technical adjustment sudah dapat dimulai pada Mei.

Pada juni, kereta-kereta itu sudah akan melintas atau lalu lalang di Jakarta. Fasilitas ini akan resmi dioperasikan pada Juli.

Satya menambahkan, progres pengerjaan proyek LRT telah mencapai 65,17 persen pada Februari. Ia menyatakan optimismenya bahwa fasilitas transportasi publik ini akan dapat digunakan pada saat Asian Games 2018 berlangsung mulai Agustus.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement