REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar, terus melakukan berbagai persiapan untuk menggelar debat kandidat pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat di Sabuga, Bandung Senin (12/4). Menurut Komisioner Divisi Teknis KPU Jabar, Endun Abdul Haq, persiapan yang dilakukan KPU Jabar menyangkut dua hal yaitu masalah teknis dan kedua masalah non teknis.
"Persiapan teknis, sudah kami lakukan dari jauh hari sebelumnya karena rencananya akan hadir 2 ribu orang saat debat nanti," ujar Endun kepada Republika.co.id, Ahad (11/3).
Menurut Endun, KPU melakukan persiapan teknis dari mulai persiapan undangan, pengamanan, persiapan kegiatan langsung dan lainnya. Serta, menunjuk Kompas TV untuk menyiarkan debat tersebut secara langsung.
"Kesiapan teknis lainnya, kami hari ini (Ahad, 11/3) menggelar gladi resik," katanya.
Endun mengatakan, KPU Jabar pun telah membatasi pendukung yang bisa masuk ke Sabuga yakni, setiap tim pendukung pasangan calon (Paslon) hanya bisa membawa 350 orang pendukung. Karena, semua pendukung tersebut akan diberikan tanda masuk berupa gelang.
"Sisanya, sekitar 700 sampai 800 undangan berasal dari tokoh masyarakat Jabar, DPRD, Ormas, dan lain-lain," katanya.
Hal lain yang disiapkan KPU Jabar, kata dia, adalah masalah non teknis atau subatansi debatnya. KPU Jabar, sudah merumuskan ada 10 tema besar yang akan diangkat dalam debat pertama ini.
"Kami sudah merumuskan pertanyaan yang akan diberikan selama satu bulan dengan guru besar yang ada di semua kampus di Jabar," katanya.
Endun berharap, debat perdana ini menjadi sarana pembelajaran dan sarana edukasi untuk semua masyarakat pemilih di Jabar. Agar, mereka bisa memahami dan mendalami visi misi program calon.
Sehingga, bisa memberikan pencerahan pada masyarakat Jabar kalau Paslon diberikan kesempatan untuk memimpin Jabar. "Kami berharap para paslon mengungkap visi, misi, dan program yang kompetitif," katanya.