Ahad 11 Mar 2018 14:06 WIB

Banyak Penipuan, Nasabah Diminta Rahasiakan Data Perbankan

KTP, tanggal lahir, nama gadis ibu kandung, nomor kartu adalah informasi penting

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Joko Sadewo
ATM Bank BCA, ilustrasi
Foto: Blogspot
ATM Bank BCA, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengingatkan para nasabah agar selalu menjaga kerahasiaan data-datanya. Pasalnya, data-data seperti nomor pin dan nomor Card Verification Value (CVV) kartu kredit atau kartu debit merupakan kunci masuk untuk mengakses data perbankan.

Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra mengatakan, akibat kurang waspada, bisa saja kunci masuk tersebut berpindah tangan ke pihak lain. Dengan begitu orang lain dapat menyalahgunakan data penting tersebut untuk keuntungan pribadi.

BCA pun telah menjamin keamanan saat nasabahnya melakukan transaksi, tidak hanya untuk transaksi konvensional, tetapi juga keamanan saat menggunakan internet banking. Kami selalu mengimbau agar nasabah dan masyarakat mewaspadai berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan BCA dan senantiasa menjaga kerahasiaan data perbankan," kata Jan melalui siaran pers, Ahad, (11/3).

Pemegang kartu kredit atau kartu debit, tegas dia, tidak boleh dengan mudah memberikan salinan nomor pin dan nomor CVV serta data pribadi penting lainnya kepada pihak lain. Jan menambahkan, ada beberapa hal penting yang wajib diwaspadai nasabah untuk mencegah terjadinya penipuan.

Di antaranya, pertama waspadai permintaan informasi data diri serta perbankan. "Segala hal sekarang dengan mudah bisa diperoleh dengan  menggunakan aplikasi atau koneksi daring. Anda perlu waspada terhadap segala trik yang memperdaya Anda untuk memberikan informasi data diri dan perbankan Anda secara detail," ujar Jan.

Informasi seperti nomor KTP, tanggal lahir, nama gadis ibu kandung, nomor kartu debit atau kredit Anda, tiga nomor belakang (CVV) kartu kredit, atau PIN ATM, dan lain sebagainya, kata dia, merupakan informasi penting yang harus dirahasiakan.

Selanjutnya, kedua hindari penggunaan pin sesuai tanggal lahir. Hal itu karena tanggal lahir bisa sangat mudah dilacak.

"Ketiga, hindari transaksi dengan wifi publik. Koneksi atas wifi publik bisa saja tidak aman untuk transaksi yang Anda lakukan," ujar Jan. Ia menambahkan, hindari juga koneksi otomatis atas wifi publik dan gunakanlah wifi personal dalam bertransaksi.

Keempat, kenalilah produk dan merchant sebelum membayar. Kemudian kelima, perlu diingat kartu kredit hanya digesek sekali.

"Terakhir, jika ada hal mencurigakan, pastikan Anda menghubungi call center resmia. Bila Anda merasa tidak yakin atau curiga dengan transaksi internet atau mobile banking, atau transaksi apapun yang meminta informasi penting seputar diri dan data perbankan Anda, sebaiknya Anda segera menghubungi call center bank penerbit," jelas Jan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement