REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Terkait kasus penusukan yang menimpa seorang jamaah masjid di Depok, Kepolisian mengimbau seluruh masyarakat agar selalu bersilaturahim dan saling berkomunikasi antar warga serta tetangga.
"Kita imbau masyarakat, wajib tingkatkan waspada. Kemudian tentunya kita harus tingkatkan silaturahim kepada masyarakat, sehingga kewaspadaan ini bisa terus ditingkatkan," jelas Kapolres Kota Depok AKBP Didik Sugiarto, saat ditemui di lokasi penusukan, Ahad (11/3).
Ia juga meminta agar masyarakat peka dengan tetangganya. Karena jika ada orang tidak dikenal menjadi tetangga, ini patut untuk ditanyakan serta dilakukan pengecekan identitas. Terlebih jika tetangga tersebut melakukan hal-hal yang mencurigakan.
"Kita juga melihat masyarakat yang tidak dikenal pantas untuk tanya, bila perlu harus melakukan pengecekan identitas. Kalau memang ada warga yang mencurigakan," kata Didik.
Kemudian, lebih lanjut ia memaparkan, kepolisian serta pihak keamanan lainnya, siap membantu atau mendampingi warga yang memang ingin melakukan pengecekan. "Masyarakat bisa ajak Babinkamtibnas atau Babinsa, untuk bersama dengan tiga pilar melakukan langkah-langkah identifikasi lebih lanjut," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, sebuah penusukkan terhadap salah seorang jamaah masjid di wilayah Sawangan, Depok, Jawa Barat. Kepolisian saat ini sedang menyelidiki kasus tersebut.
Penusukkan terjadi di wilayah Bumi Sawangan Indah, Sawangan, Depok, Jawa Barat. Korban dikenal dengan panggilan ustaz Abdurrahman. Kejadian itu terjadi pada Ahad (11/3) sekitar pukul 04.30 WIB, saat adzan subuh baru saja berkumandang.