REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPRD DKI Jakarta William Yani meminta pemprov terbuka terkait rencana penataan kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ia meminta, rencana penataan jangka menengah dan panjang yang kerap disebut Pemprov segera dipublikasikan ke masyarakat.
"Sampaikan, kapan penataan jangka menengah itu agar ada kepastian," kata Yani, Ahad (11/3). Yani mengatakan, masyarakat khususnya di Tanah Abang membutuhkan kepastian kapan penataan jangka pendek yang saat ini diterapkan akan selesai. Artinya, konsep penataan jangka menengah harusnya disampaikan Pemprov DKI ke masyarakat.
"Justru jika memang ada yang kurang sempurna, di situlah masyarakat akan memberi masukan," ujar dia.
Politikus PDIP ini menambahkan, secara pribadi dirinya setuju dengan dibangunnya sky bridge atau jembatan layang di kawasan Tanah Abang. Namun, Yani menilai yang terpenting adalah Pemprov DKI segera memberi kepastian terkait penataan Tanah Abang.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sebelumnya mengatakan, pembukaan ruas Jalan Jatibaru yang berarti memindahkan PKL yang kini berjualan di sana, tak bisa dilakukan dalam tempo singkat. "Jangan terlalu berharap bisa dilakukan cepat," kata Sandi.
Menurut Sandiaga, untuk membuka lajur jalan tersebut, Pemprov DKI perlu membangun sky bridge terlebih dahulu. Proses pembangunan diperkirakan membutuhkan waktu tiga hingga empat bulan. Selama proses pengerjaan berlangsung, para pedagang rencananya dipindahkan ke lokasi sementara yang sama dengan pedagang Blok G.
Semua rencana tersebut akan terangkum dalam program penataan kawasan Tanah Abang tahap kedua atau jangka menengah. Hingga saat ini Pemprov DKI masih mematangkan rencana tersebut. "Jadi salah satu opsinya saya nggak boleh bocorkan, tapi salah satu opsinya adalah membangun sky bridge, itu yang akan dicoba ke depan," ujar dia.