Ahad 11 Mar 2018 18:01 WIB
Penusukan Ustaz di Sawangan

Warga: Jangan Sampai Terjebak Pelakunya ODGJ

Pelaku malah menyerang orang yang paling terakhir datang ke masjid.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Agus Yulianto
Kapolres Kota Depok AKBP Didik Sugiarto.
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Kapolres Kota Depok AKBP Didik Sugiarto.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --  Penusukan ustaz yang terjadi di beberapa wilayah belakangan ini, pelakunya selalu orang gila. Artinya, jika benar terbukti gila, maka mereka tidak bisa diproses secara hukum. Karena itu, pihak-pihak terkait jangan sampai terjebak dengan isu orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Bobi salah seorang warga di Pengasinan, Sawangan, Depok mengatakan, agar semua pihak jangan hanya fokus pada pelaku yang merupakan ODGJ. Karena, semua yang dilakukan pelaku adalah seperti sudah terencana. Kata dia, kepolisian seharusnya bisa lebih peka terhadap indikasi yang mungkin jika diselidiki bisa memunculkan fakta.

"Jangan sampai terjebak ini orang gila. Karena pisaunya disiapkan, waktunya pas, terus orang sudah takbir baru mulai tusuk. Dan ditusuk di leher. Dia tau itu titik rawan (bisa sebabkan kematian)," papar Bobi saat ditemui Republika.co.id di lokasi, Ahad (11/3).

Ada kejanggalan yang membuktikan bahwa pelaku bisa saja berpura-pura gila, yakni pada saat menusuk orang. Pelaku sudah berada di masjid sebelum semua orang tiba, dan yang pertama datang ke masjid itu tidak diserang oleh pelaku, pelaku malah menyerang orang yang paling terakhir datang.

"Jadi Ustaz Abdurrahman datang terlambat, dan terlihat seperti memang dia (pelaku) menunggu kedatangan Ustaz Abdurrahman itu, bukan yang lain. Kalau memang gila, dia bisa saja tusuk yang pertama datang, karena kan satu lawan satu. Tapi, kenapa dia bisa tahu siapa yang harus dia serang," kata Bobi.

Bagi dia, jika pelaku memang benar orang gila, tentu pelaku tidak mungkin memilih siapa yang akan diserang, atau misalnya memiliki perasaan tertentu, seperti rasa dendam. Jika memang orang gila, waktu, target korban, latar belakang korban dan pelaku, serta tempat yang sangat vital, tidak mungkin dibuat se-sangat kebetulan itu.

"Dia kemarin Sabtu (10/3) malam, sempat ke masjid tanya-tanya tiga nama ustaz itu. Lalu malam itu juga, ia samperin ke rumah Ustaz Abdurrahman pada Ahad (11/3) pukul 00.30 WIB. Lalu pagi harinya penusukan itu terjadi," jelas Bobi.

Hingga kini kepolisian juga masih mendalami apa motif pelaku datang ke rumah korban pada malam sebelum peristiwa penusukkan itu. "Tadi malam, pelaku datangi rumah korban, tapi saat ini masih didalami oleh penyidik tujuannya apa," kata Kapolres Kota Depok AKBP Didik Sugiarto.

Sebelumnya diberitakan, sebuah penusukkan terhadap salah seorang ustaz di wilayah Sawangan, Depok, Jawa Barat, tersebar di media sosial. Kepolisian saat ini sedang menyelidiki ke lokasi diduga terjadi penusukkan tersebut.

Dalam sebuah akun Facebook dengan nama Ahmad Suandi, menyebut orang yang menusuk ustaz tersebut adalah orang gila. Penusukkan ustaz itu terjadi di wilayah Bumi Sawangan Indah, Sawangan, Depok, Jawa Barat. Ustaz tersebut diketahui bernama Ustadz Abdurrahman. Kejadian itu terjadi pada Ahad (11/3) sekitar pukul 04.30 WIB, saat azan subuh baru saja berkumandang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement