Senin 12 Mar 2018 01:09 WIB

Mamiek Soeharto Pilih Berkebun daripada Terjun ke Politik

Mamiek fokus mengurus bisnis Taman Buah Mekar Sari.

Putri Alm Presiden kedua Indonesia Soeharto, Siti Hutami Endang Adiningsih menghadiri acara Bulan HM Soeharto di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Ahad (11/3).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Putri Alm Presiden kedua Indonesia Soeharto, Siti Hutami Endang Adiningsih menghadiri acara Bulan HM Soeharto di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Ahad (11/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putri bungsu Presiden kedua RI Soeharto, Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek Soeharto), memilih berkebun dan mengaku enggan terjun ke dunia politik. Pilihan Mamiek ini berbeda dengan saudara-saudaranya.

"Saya lagi sibuk berkebun di Taman Buah Mekar Sari. Saya tidak berpolitik, yang berpolitik Pak Tommy (Hutomo Mandala Putra) sama Bu Titiek (Siti Hediati Hariyadi)," kata Mamiek Soeharto di sela acara puncak "Bulan HM Soeharto" di TMII, Jakarta, Ahad (11/3).

Ia kini fokus mengurus bisnis Taman Buah Mekar Sari seluas 3.000 hektare di Cileungsi, Bogor, dan perkebunan di kawasan tersebut. Perempuan 53 tahun itu mengatakan tidak melakukan pertemuan-pertemuan politik karena tidak menaruh minat pada bidang itu.

"Kalau pertemuan dengan Sandiaga Uno itu hanya kasih pendapat, saran kepada Sandiaga sebagai calon pemimpin, sebaiknya seperti apa, tidak kepengen ikut campur," kata dia yang pernah melakukan pertemuan dengan Sandiaga Uno saat masa Pilkada DKI Jakarta, beberapa waktu lalu.

Adapun terkait "Bulan HM Soeharto" ia berharap generasi muda memahami sejarah bangsanya dan tidak mudah percaya pada berita bohong tentang sosok ayahandanya. Mamiek Soeharto juga meminta generasi muda lebih pandai menyaring informasi mana yang baik dan benar serta tidak mudah dihasut.

"Agar generasi muda paham sejarah, jangan memutarbalikkan fakta dan percaya dengan berita bohong," ucap dia.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement