Ahad 11 Mar 2018 19:31 WIB

Prof Didin: Bersyukur, Indonesia Tuan Rumah KTT Ulama Dunia

Indonesia bisa semakin menampilkan peran sentral bagi upaya-upaya perdamaian dunia.

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agus Yulianto
Prof Dr KH Didin Hafidhuddin
Foto: Republika/Agung Supriyanto EXIF Data :
Prof Dr KH Didin Hafidhuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 1-3 Mei 2018 mendatang, Indonesia menjadi penyelenggara KTT Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia. Acara ini rencananya akan dihelat di Bogor, Jawa Barat.

Tokoh pendidikan Islam, Prof Didin Hafidhuddin, mengapresiasi perhelatan ini. Menurut dia, KTT tersebut dapat menjadi suatu momentum bagi umat Islam dan bangsa Indonesia pada umumnya.  Khususnya, untuk semakin menampilkan peran sentral bagi upaya-upaya perdamaian dunia.

"Tentu kita harus bersyukur Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah acara. Moment ini merupakan peluang yang sangat baik dan sangat strategis bagi umat Islam Indonesia untuk menguatkan Islamyang damai, yang toleran, mencintai ilmu untuk membangun masa depan," kata Didin, Ahad (11/3).

Mantan ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) itu menambahkan, penyelenggaraan KTT itu merupakan suatu bukti bahwa Indonesia selalu berperan aktif untuk mendukung peradaban dunia yang konstruktif, sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia. Selain itu, sepanjang sejarahnya, Indonesia juga menyimpan khazanah pusat-pusat peradaban Islam. Dalam ranah pendidikan, Indonesia juga menawarkan metode yang terbilang khas, umpamanya, pondok-pondok pesantren, kampus-kampus Islam, baik negeri maupun swasta, serta masjid-masjid yang sarat kegiatan keilmuan.

Pada akhirnya, Didin berharap, seluruh elemen dapat turut berupaya untuk kesuksesan acara ini. "Tidak kalah pentingnya, perhelatan tersebut harus didukung dan disukseskan oleh semua pihak. Jikasukses, maka Indonesia akan semakin diunggulkan untukmemimpin lahirnya kembali peradaban Islam. Semoga," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement