Ahad 11 Mar 2018 19:35 WIB

Mamiek Soeharto Berkaca-kaca Bicarakan Ayahnya

Soeharto dipandang Mamiek selalu memikirkan rakyat Indonesia.

Putri Alm Presiden kedua Indonesia Soeharto, Siti Hediati Hariyadi (kiri) bersama Siti Hutami Endang Adiningsih (kanan) berfoto bersama dilantar foto Soeharto saat meninjau pameran foto pada acara Bulan HM Soeharto di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Ahad (11/3).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Putri Alm Presiden kedua Indonesia Soeharto, Siti Hediati Hariyadi (kiri) bersama Siti Hutami Endang Adiningsih (kanan) berfoto bersama dilantar foto Soeharto saat meninjau pameran foto pada acara Bulan HM Soeharto di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Ahad (11/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putri bungsu Presiden kedua RI Soeharto, Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek Soeharto) berkaca-kaca saat membicarakan ayahandanya. Ia  terkenang sosok yang dipandangnya peduli pada Tanah Air.

"Beliau tidak pernah mikirin sendiri, selalu mikirin bangsa Indonesia. Anak-anak Indonesia. Saya kalau ngomongin bapak saya itu selalu 'mbrebes mili', ini gara-gara kamu (bertanya soal Soeharto)," kata Mamiek Soeharto sambil mengusap mata yang mulai berkaca-kaca saat ditemui di sela acara puncak "Bulan HM Soeharto" di TMII, Jakarta, Ahad (11/3).

Hal yang paling diingatnya sebelum ditinggal oleh Soeharto adalah beberapa hari sebelum meninggal, saat melihat di televisi terdapat warga mengantre beras, Jenderal Besar itu menangis. Soeharto, diceritakan Mamiek, juga memanggil anak-anaknya semua dan mengajak berdoa setelah melihat warga kesusahan mendapatkan beras itu.

"Bayangkan, dalam keadaan beliau susah bicara, beliau berdoa untuk Indonesia agar gemah ripah loh jinawi. Dalam keadaan susah dan dihujat beliau masih mendoakan," tutur dia.

Terkait "Bulan HM Soeharto" ia berharap generasi muda memahami sejarah bangsanya dan tidak mudah percaya pada berita bohong tentang sosok ayahandanya. Mamiek Soeharto juga meminta generasi muda lebih pandai menyaring informasi mana yang baik dan benar serta tidak mudah dihasut.

"Agar generasi muda paham sejarah, jangan memutarbalikkan fakta dan percaya dengan berita bohong," ucap dia.

Ada pun Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) mengatakan ayahandanya selalu berpesan Pancasila sudah final dan harus terus diamalkan. "Bapak selalu mengatakan Pancasila itu sudah mencakup semuanya untuk bangsa kita dan itu terbaik untuk bangsa kita," tutur Titiek.

Ia berharap Pancasila tidak pernah luntur dan menjadi benteng generasi muda. Agar tidak jatuh pada hal-hal negatif seperti narkoba dan seks bebas.

photo
Putri Alm Presiden kedua Indonesia Soeharto, Siti Hutami Endang Adiningsih menghadiri acara Bulan HM Soeharto di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Ahad (11/3).

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement