Ahad 11 Mar 2018 23:31 WIB

Gubernur DIY: Indonesia Maju Perlu Elite Politik Berbudaya

Indonesia maju mutlak adanya kecintaaan keberagaman dan kebinekaan.

Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Foto: Antara
Sri Sultan Hamengkubuwono X.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hemengkubuwono X mengatakan Indonesia membutuhkan elite politik yang berbudaya jika ingin mewujudkan bangsa yang maju.

"Jika ingin mewujudkan Indonesia maju, harus disangga dengan pilar utama demokrasi baik dan bersih serta perlu elite politik yang berbudaya," kata Sultan dalam pidato pada dialog nasional 8 "Indonesia Maju" di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Ahad (11/3).

Menurut Sultan, dibutuhkan cendekiawan yang cerdas, berwawasan ke depan, budayawan yang bermartabat serta rohaniwan yang menjunjung tinggi toleransi antarumat. Hal ini akan memberi optimisme yang lebih besar dalam upaya membangun Indonesia.

Selain itu, diperlukan upaya pemberdayaan rakyat di daerah dengan penguatan masyarakat di daerah sehingga Indonesia akan mampu tumbuh jadi negara maju karena ditopang oleh kemajuan daerah yang merata. Sultan mengatakan Indonesia kini dan besok jelas membutuhkan keberpihakan pada pembangunan daerah. Dengan keberpihakan, akan melahirkan kebijakan yang bepihak pada daerah guna memperkukuh bangsa yang berbasis daerah.

"Selain itu, dalam mewujudkan Indonesia maju adalah mutlak adanya kecintaaan keberagaman dan kebinekaan," kata Raja Keraton Ngayogyokarto Hadiningrat ini.

Oleh sebab itu, kata Sultan, untuk mewujudkan Indonesia Maju memang diperlukan ruang dialog untuk mempertemukan keinginan rakyat di daerah dengan pemerintah pusat, seperti dialog nasional di UMY ini yang perlu diapresiasi. "Kami menyambut baik dan mengapresiasi dialog nasional Indonesia Maju di UMY Yogyakarta. Semoga bisa berikan pencerahan dan semangat para generasi sekarang yang akan memimpin dan Indonesia maju sesuai dengan visi dan misi," katanya.

Rektor UMY Gunawan Budiyanto mengatakan tugas berat telah menanti generasi muda di Indonesia sehingga para generasi muda harus siap dalam menghadapi tantangan yang makin berat pada era global ini.

"Kita telah memasuki masa ekonomi ASEAN sehingga generasi muda harus kita siapkan sedini mungkin. Dialog nasional Indonesia Maju merupakan salah satu bentuk komunikasi efektif antara pemerintah dan rakyatnya," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement