REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sedang melakukan pengkajian mengenai Katalysch Drucklose Verlung yang dikenal dengan nama teknologi KDV. Teknologi ini diharapkan bisa mengurangi biaya bahan bakar pada pengoperasian PLTU yang kerap menjadi tantangan tersendiri.
Kepala BPPT Unggul Priyanto menjelaskan teknologi KDV merupakan teknologi depolimerisasi katalitik dengan tekanan rendah yang mampu mengolah batu bara muda, biomassa dan limbah plastik menjadi bahan bakar minyak. "Kualitasnya setara spesifikasi yang dipersyaratkan mesin generator pembangkit listrik," kata dia, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (12/3).
Produk bahan bakar minyak setara minyak solar tersebut diharapkan Unggul bisa menjadi solusi untuk substitusi bahan bakar eksisting yang relatif berfluktiasi di sisi harga.
Unggul mengatakan, biaya bahan bakar menjadi faktor paling signifikan dalam pengeluaran biaya operasi pembangkit listrik. Data statistik pembangkit nasional mencatat, komponen bahan bakar bisa mencapai rata-rata 77 persen dari total biaya operasional.
Salah satu jenis bahan bakar yang digunakan pada pembangkit adalah Industrial Diesel Oil (IDO). Sedangkan, Unggul mengatakan, harga bahan bakar IDO ini sangat bergantung pada pergerakan harga minyak dunia. "Hal tersebut menjadi salah satu komponen yang sulit dikendalikan perusahaan" katanya.
Rencana, hasil kajian teknologi KDV akan diterapkan pada perusahaan PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB). Kedua pihak telah menandatangani kesepakatan bersama tenang Pengkajian dan Penerapan Teknologi dalam rangka mendukung kegiatan pengembangan teknologi di PJB pada Jumat (9/3).
Dengan sumber daya yang dimiliki, BPPT berharap bisa memberi kontribusi dalam penyelesaian permasalahan pembangkit listrik di PT PJB," ujar Unggul.
Selain teknologi KDV, BPPT juga memilkiki fasilitas simulasi pembakaran di boiler dalam skala pilot. Fasilitas ini mampu memprediksi kinerja pembakaran dalam suatu boiler, termasuk dari sisi karakteristik pembakaran. Pengujian ini diharapkan dapat membantu menjaga kinerja boiler dan tentunya mendukung pengamanan boiler PLTU.