Senin 12 Mar 2018 14:31 WIB

Kemenristekdikti Serahkan Hibah pada Enam Politeknik

Hibah tersebut berasal dari loan Asian Develpoment Bank.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Winda Destiana Putri
Kemenristekdikti
Kemenristekdikti

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menyerahkan hibah peralatan kepada enam Politeknik Swasta yang digelar di Kampus Politeknik Pos Indonesia, Bandung, Senin (12/3). Hibah tersebut berasal dari loan Asian Develpoment Bank melalui proyek pengembangan pendidikan politeknik atau Polytechnic Education Development Project (PEDP).

Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Dirjen Belmawa) Prof. Intan Ahmad berharap, dengan diterimanya hibah aset tersebut dapat menjadi stimulus dalam mengembangkan pendidikan vokasi yang lebih berkualitas di kampus masing-masing. Sehingga ke depan, mampu menghasilkan lebih banyak lagi tenaga kerja terampil dan kompetitif.

"Hibah aset itu diharapkan mampu menghasilkan lebih banyak lagi tenaga kerja terampil-kompetitif (termasuk entrepreneur) yang dibutuhkan bagi pembangunan ekonomi Indonesia sekaligus dalam rangka menekan angka pengangguran dan ketidakstabilan ekonomi," kata Intan di Bandung, Senin (12/3).

Selain itu, Intan juga meminta agar sebuah politeknik harus disiapkan agar memiliki sistem pembelajaran yang kuat dalam pembentukan karakter dan profesionalisme. Tentunya, dengan peralatan pendukung atau kegiatan praktek yang memadai, juga tenaga pengajar yang mampu membimbing mahasiswa menjadi terampil.

"Dan semua itu bisa diwujudkan melalui proses pembelajaran dengan media yang efektif sehingga akan meningkatkan kualitas pendidikan vokasi (politeknik) di Indonesia," tegas Intan.

Enam Politeknik Swasta yang mendapatkan hibah tersebut adalah Politeknik Caltex Riau, Politeknik Atmi Surakarta, Politeknik LPP Yogyakarta, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma dan Politeknik Perdamaian Halmahera.

Adapun bentuk hibah itu diwujudkan pada peningkatan sarana dan prasarana praktek dan keterampilan, baik berupa aset peralatan dan perlengkapan laboratorium atau bengkel, peralatan IT-multi media, renovasi laboratorium atau bengkel, ruang kuliah, penunjang pembelajaran, dan lain sebagainya yang dimanfaatkan untuk mendukung optimalisasi kegiatan pendidikan di kampus.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement