REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Cianjur, Jawa Barat, memastikan ikan dari waduk Jangari masih aman untuk dikonsumsi. Pasalnya, kondisi air waduk terus dijaga agar tidak tercemar bakteri.
Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Cianjur, Agung Rianto mengatakan, air di waduk Jangari memang mengandung sejumlah bakteri termasuk e-coli. "Namun kadar dari bakteri tersebut masih sesuai standar, sehingga ikannya bisa tetap dikonsumsi. Kami secara rutin melakukan penelitian serta kajian, didapati hasil tes kimia pun tetap aman, termasuk efek dari pakan yang diberikan setiap hari atau yang mengendap," katanya Senin (12/3).
Dia menjelaskan, bakteri yang ada pada ikan di Jangari akan mati setelah dimasak atau terkena panas di atas 70 derajat celcius. Sehingga warga yang mengonsumsi ikan sering diimbau untuk memasak hingga benar-benar matang.
Bahkan pihaknya memastikan tidak ada ikan dalam kondisi mati di Jaring apung diperjual belikan atau dikonsumsi karena berbahaya. Sedangkan ikan yang dijual dari Jangari selama ini, harus yang segar, sedangkan ikan mati dibuang atau dikubur. Pihaknya tidak menampik ke depan ikan di Jangari tidak dapat dikonsumsi kalau pencemaran lingkungan terus belangsung dihulu sungai yang bermuara di waduk Jangari, sehingga pihaknya mengimbau warga di sepanjang bantaran sungai untuk mejaga sungai.
"Kalau pencemaran terus terjadi kemungkinan ikan Jangari beracun dan tidak layak konsumsi karena kandungan bakteri yang terlalu tinggi. Kami terus mengimbau dan mesosialisasikan agar warga dibantaran sungai menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah ke sungai," katanya.