REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sejak 2016, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama mendeklarasikan aksi bela islam. Dalam rentang waktu tersebut, ada beberapa peristiwa yang menonjol yang dijadikan catatan GNPF Ulama.
Sekretaris GNPF Ulama, KH Muhammad Al Khaththath melihat situasi beberapa bulan terakhir ini, banyak ulama dan ustaz yang disrang oleh sekelompok orang gila. "Kami menyerukan agar seluruh laskar Islam bersiaga dan meningkatkan kewaspadaan serta secara kongkrit mendampingi para ulama dan ustad agar terhindar dari serangan fisik," ujarnya saat acara konferensi pers di Restoran Larazella, Jakarta, Senin (12/3).
Selain itu, GNPF Ulama juga menyerukan kepada laskar Islam untuk menangkap dan menggali informasi dari para penyerang tersebut untuk mendapatkan kejelasan motif dan kelompok jahat dibalik skenario ini. "Kami mendesak kepada aparat penegak hukum untuk segera bertindak melindungi ulama dan ustad dengan cara membongkar jaringan sindikat penyerang serta melakukan proses hukum dan memberikan penjagaan kepada ulama dan ustaz," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan konsolidasi dalam rangka mengamalkan Al Maidah 51 secara umum demi menjaga Islam dari serangan musuh-musuh Islam. "Kami akan melakukan rotasi dan reposisi tanpa ada pengurangan jumlah anggota pimpinan GNPF Ulama, akan melakukan penambahan jumlah anggota. Dan kami akan bertekad akan tetap istiqomah mengawal fatwa ulama," ucapnya.