Senin 12 Mar 2018 18:34 WIB

BNI Syariah Fokus Salurkan Pembiayaan ke Ekonomi Kreatif

BNI Syariah menargetkan pembiayaan capai 1,5 persen dari target pembiayaan 2018.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Gita Amanda
Petugas melayani transaksi nasabah di kantor layanan BNI Syariah, Jakarta, Senin (11/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Petugas melayani transaksi nasabah di kantor layanan BNI Syariah, Jakarta, Senin (11/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah mulai fokus menyalurkan pembiayaan ke sektor ekonomi kreatif (ekraf). Perseroan bahkan menargetkan, total pembiayaan ke ekraf mencapai 1,5 persen sampai dua persen dari target pembiayaan BNI Syariah 2018.

"Untuk saat ini outstanding pembiayaan BNI Syariah ke ekraf baru Rp 300 miliar. Dengan begitu baru 1,2 persen dari total portofolio pembiayaan BNI Syariah," ujar Direktur Bisnis BNI Syariah Dhias Widhiyati kepada wartawan di Jakarta.

Sebelumnya, Dhias menyatakan, target total penyaluran pembiayaan di 2018 sekitar Rp 27 triliun atau tumbuh 15 sampai 16 persen dari 2017. Untuk mencapainya, ia menyebutkan ada beberapa sektor yang menarik untuk ditindaklanjuti.

Di antaranya konstruksi dan infrastruktur, sektor jasa sosial masyarakat, serta sektor jasa dunia usaha. Menurutnya Dhias, bisnis BNI Syariah di 2018 adalah bagaimana membangun dan merajut halal ecosystem dengan menggunakan value chain financing.

Untuk penyaluran pembiayaan ke infrastruktur, Dhias menyebutkan porsinya sekitar 15 sampai 20 persen dari total portofolio pembiayaan BNI Syariah. Hal itu sejalan dengan maqosid syariah serta mendukung program pemerintah yakni pembangunan infrastruktur untuk kemaslahatan umat. "Selain itu diversifikasi dari existing portofolio kami," tuturnya.

Sebagai informasi, BNI Syariah bersama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bekerja sama untuk menggelar kompetisi bisnis Derap Ekrafpreneur Hasanah Mulia (Deureuham) 2018. Kompetisi itu akan mencari usaha kreatif berbasis syariah untuk diberikan dukungan pembiayaan.

Dhias menjelaskan, Deureuham 2018 digelar untuk meningkatkan akses pembiayaan pada pelaku ekonomi kreatif. Deureuham merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap pelaku ekonomi kreatif. Untuk memperoleh akses pembiayaan usaha yang lebih mudah sesuai kriteria, serta memberikan pembekalan produk perbankan dan pengelolaan keuangan sesuai prinsip syariah yang menjangkau kebutuhan entrepreneur.

Kompetisi tersebut dibagi menjadi dua kategori yakni kategori umum untuk pelaku usaha ekonomi kreatif berbasis syariah di subsektor kuliner, fesyen, kriya, dan desain produk. Selain itu, kategori teknologi yakni subsektor aplikasi, gim, film dan animasi, serta fotografi.

Kriteria pelaku usaha yang akan dikurasi adalah bersifat kreatif, inovatif, dan memiliki dampak sosial positif. Kompetisi tersebut akan digelar di lima kota yakni Palembang, Jakarta, Balikpapan, Surabaya, dan Makassar dengan penutupan pendaftaran pada 8 April 2018.

Bekraf akan memilih 100 peserta dari setiap regional dan akan disaring hingga 10 peserta per regional. BNI Syariah menyiapkan anggaran pembiayaan mencapai Rp 20 miliar.

"Artinya akan ada 50 usaha yang kita nilai cukup layak untuk bisa kita mulai lakukan pembiayaan," ujar Dhias.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement