Senin 12 Mar 2018 18:34 WIB

400 Ribu Warga Suriah Cari Perlindungan dari Serangan Bom

Ribuan orang telah tewas akibat serangan di Ghouta Timur dalam tiga pekan.

Red: Nur Aini
Bangunan yang hancur akibat pengeboman di Ghouta timur, pinggiran Damaskus, Suriah, Kamis (22/2).
Foto: Ghouta Media Center via AP
Bangunan yang hancur akibat pengeboman di Ghouta timur, pinggiran Damaskus, Suriah, Kamis (22/2).

REPUBLIKA.CO.ID, GHOUTA TIMUR -- Sebanyak 400 ribu warga sipil di Ghouta timur berdesak-desakan di lantai dasar bangunan supaya terlindung dari pengeboman. Di bawah bangunan yang sudah retak, mereka membuat kamar untuk keluarga dari bahan seadanya.

"Lihatlah. Ini sama sekali tak pantas untuk dihuni. Bahkan tak aman untuk ayam-ayam. Tak ada kamar mandi, hanya ada satu toilet yang digunakan lebih 300 orang," kata seorang pria di sebuah tempat penampungan di pusat kota terbesar di kawasan tersebut, Douma.

Seperti orang-orang lain di tempat penampungan itu ia tak ingin memberikan namanya karena takut aksi balasan. Presiden Suriah Bashar al-Assad dan sekutu paling kuatnya Rusia telah menyatakan serangan atas Ghouta timur diperlukan untuk mengakhiri kekuasaan para pemberontak.

Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia mengatakan serangan tersebut telah menewaskan 1.160 orang dalam tiga pekan. Serangan itu telah mengundang kecaman keras dari badan-badan PBB dan meminta penghentian untuk kemanusiaan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement