Senin 12 Mar 2018 19:00 WIB

AIIB Kucurkan 250 Juta Dolar AS Bantu Irigasi di Indonesia

Irigasi diajukan karena proyek ini tidak bisa dikerjakan oleh swasta.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Budi Raharjo
Irigasi pertanian, ilustrasi
Irigasi pertanian, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) berkomitmen dalam membantu sejumlah proyek infrastruktur di Indonesia. Salah satu proyek yang akan dibantu dalam pendanaan adalah proyek irigasi.

Anggaran yang diminta pemerintah Indonesia ditaksir mencapai 250 juta dolar AS. Vice President AIIB Luky Eko Wuryanto mengatakan, saat ini pemerintah Indonesia telah mendapatkan kucuran dana untuk tiga progam yaitu proyek perbaikan kawasan kumuh di perkotaan (urban slum upgrade), pembangunan waduk, dan pembangunan infrastruktur daerah atau regional.

Untuk ketiga proyek ini pemerintah telah mendapatkan kucuran sekitar 600 juta dolar AS. Luky menuturkan, program terbaru yang akan dikerjasamakan antara AIIB dan pemerintah Indonesia yaitu dalam program sistem irigasi. Bantuan untuk program ini masih akan dikaji sesuai dengan keinginan dari pemerintah Indonesia.

Irigasi ini diajukan karena proyek ini tidak bisa dikerjakan oleh swasta, sehingga harus diambil alih langsung oleh pemerintah. "Kayanya (program irigasi) iyah mau dicoba untuk diajukan pertengahan tahun ini (oleh pemerintah Indonesia)," kata Luky usai bertemu Presiden Joko Widodo, di Istana Kepresidenan, Senin (12/3).

Luky menuturkan, suntikan dana ini nantinya hampir mirip dengan anggaran yang digunakan Indonesia untuk proyek perbaikan kawasan kumuh di perkotaan. Jadi yang direvitalisasi ini proyeknya, bukan spesifikasi atau membangun irigasi baru yang berkaitan dengan fisik pembangunan.

Selain bantuan anggaran untuk program irigasi, AIIB juga berencana ikut serta memberikan pinjaman dana dalam pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono mengatakan, pemerintah Indonesia telah melakukan kajian dan membutuhkan bantuan dana sekitar 250 juta dolar AS untuk memperbaiki sistem irigasi yang ada.

Sementara untuk program pembangunan infrastuktur di Mandalika, Basuki menyebut bahwa AIIB saat ini cukup fokus dalam tiga proyek nasional pemerintah termasuk Danau Toba Borubudur, Mandalika yang di dalamnya termasuk kawasan Labuan Bajo. Khusus untuk Mandalika, AIIB berencana bekerjasama dengan World Bank dalam peminjaman dana. "Saya kira itu (Mandalika) co-financing dengan Bank Dunia," ujarnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan, dalam pertemuan antara AIIB dan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Presiden meminta agar AIIB sebagai lembaga pinjaman keuangan yang berkonsentrasi di bidang infrasturktur bisa memberikan bantuan dalam proyek-proyek yang dibutuhkan negara di kawasan Asia, dan bisa memberikan solusi untuk mempercepat serta meningkatkan kualitas infrastruktur.

"Tentu kita berharap AIIB akan lebih banyak beroperasi kepada seluruh negara termasuk di Indonesia, sehingga indonesia sebagai salah satu share holder di AIIB mendapatkan manfaat maksimal dari keberadaan institusi tersebut," ujar Sri Mulyani.

Berbeda angka dengan AIIB, Sri Mulyani menuturkan bahwa tiga proyek yang telah didanai AIIB yaitu national slum upgrading program sebesar 216 juta dolar AS pada 2016. Kemudian pada 2017 ada dua proyek lagi sebesar 100 juta dolar AS dan 125 juta dola AS untuk regional Infrastructure development fund, serta dam rehabilitation dan safety improvment.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement