REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Fisioterapi dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kesehatan (FIKES) sukses menggelar Olimpiade Fisioterapi Nasional. Mengusung tema 'Pesona Fisioterapi', rangkaian kegiatan Fisioker berlangsung selama tiga hari mulai Jumat hingga Ahad (9-11/3).
Ketua Pelaksana Rangkaian Acara Olimpiade, Seminar, dan Workshop Fisioker, M Rizqi Ramadhani, menjelaskan terdapat tiga kelas Fisioterapi yang dilombakan, yaitu Neuromuscular, Sport, dan Pediatri. Ketiganya merupakan bidang-bidang penting dalam lingkup Fisioterapi yang perlu dipahami dengan baik oleh para calon praktisi Fisioterapi.
"Olimpiade ini merupakan sarana yang baik bagi mahasiswa Fisioterapi se-Indonesia untuk mengasah kemampuan dan mengukir prestasi," kata dia, Senin (12/3).
Melalui olimpiade yang digelar, Rizqi menyampaikan, diharapkan dapat membuka peluang bagi mahasiswa Fisioterapi menorehkan prestasi. Hal tersebut mengingat jumlah universitas yang memiliki program studi Fisioterapi di Indonesia masih sangat minim, yakni hanya 11 perguruan tinggi.
Ajang ini juga menjadi kesempatan baik mengenalkan jurusan Fisioterapi kepada lebih banyak orang. Meski sepak terjang rumpun ilmu Fisioterapi belum tersohor, tapi semangat peserta begitu tinggi mengikuti ajang adu kecerdasan ini.
Terbukti dari jumlah pendaftar olimpiade yang membludak padahal kuotanya hanya 12 tim dari masing-masing kelas yang terdiri dari tiga orang. "Dengan terpaksa kami menolak pendaftar karena terbatasnya kuota. Semoga tahun depan kami bisa membuka lebih banyak kuota supaya lebih banyak yang ikut," ujar Jeje, salah satu panitia, dalam siaran pers.
Olimpiade ini diikuti oleh 93 peserta dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki program studi Fisioterapi. Di antaranya, UMM, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Esa Unggul (UEA), Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Katolik St. Vincentius a Paulo dan Universitas Airlangga (Unair).
Kemudian Universitas Udayana, Stikes Widya Husada, Politeknik Kesehatan (Poltekes) Jakarta 3, dan Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta. Berlangsung dengan penuh sportivitas, pada kelas Pediatri keluar sebagai Juara I Poltekes Surakarta. Selanjutnya, Juara II Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), dan Juara III Poltekes Jakarta.
Sementara itu pada kelas Neuromuscular Juara I diraih oleh Poltekes Surakarta, Juara II UMS, serta Juara III Stikes Widya Husada. Untuk kelas Sport, Juara I Universitas Esa Unggul (UEA), Juara II Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dan Juara III UMS.
Para peraih Juara I memperoleh medali emas, Juara II medali perak, dan Juara III perunggu. Keluar sebagai Juara Umum Olimpiade Nasional Fisioterapi 2018, yakni Poltekes Kemenkes Surakarta dengan mengantongi dua medali emas.
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UMM Faqih Ruhyanudin berharap pada tahun depan jumlah peserta dan jenis cabang ilmu yang dilombakan bisa bertambah. Selain itu, kemampuan kompetensi kognitifnya juga diharapkan bisa ditambahkan semisal karya tulis.