REPUBLIKA.CO.ID, DAYEUHKOLOT -- Banjir di tiga Kecamatan yaitu Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang sudah mulai surut. Meski begitu, ribuan rumah di Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot hingga saat ini masih terendam banjir dengan ketinggian air yang relatif menurun dari sebelumnya. Sebagian warga korban banjir masih mengungsi di pengungsian.
Kepala Desa Dayeuhkolot Yayan Setiana mengatakan ketinggian banjir saat ini masih berada sekitar satu meter yang berada di delapan RW dari 14 RW yang ada di Dayeuhkolot. Kedelapan RW tersebut yaitu RW 1, 2, 4, 3, 4, 14, 5, 13, dan 9. Yayan menuturkan, jumlah rumah yang terendam di delapan RW tersebut mencapai ribuan unit dengan ketinggian air antara 70 hingga 1 meter lebih. Warga yang terendam masih mengungsi di beberapa titik pengungsian.
"Dua hari terakhir ini agak surut, seperti di depan Masjid Asofia Alun alun Dayeuhkolot sudah bisa dilalui kendaraan. Tapi kalau di pemukiman masih ada genangan sekitar 1 meteran lebih," ujarnya, Senin (12/3).
Menurutnya, mereka yang mengungsi berada di aula kantor Desa Dayeuhkolot sebanyak 65 KK dengan jumlah jiwa 186 orang. Sementara pengungsi lainnya tersebar di beberapa tempat seperti di Kantor Kecamatan, Kantor Koramil dan beberapa masjid.
Ia menuturkan, beberapa waktu lalu genangan air mencapai 2 meter. Namun saat ini sudah surut menjadi satu meter. Katanya, sejak awal tahun, pasang surut banjir terus terjadi. Curah hujan yang masih tinggi mengakibatkan genangan air di pemukiman sangat lambat surut. "Selama curah hujan masih tinggi, dan Citarum meluap yah pasti masuk ke pemukiman airnya. Semoga saja hujannya segera berkurang dan banjir bisa segera berhenti," ungkapnya.