REPUBLIKA.CO.ID,BRATISLAVA -- Menteri Dalam Negeri Slovakia Robert Kalinak mengundurkan diri pada Senin (12/3) karena tekanan dari mitra koalisi kecilnya. Pengunduran dirinya itu dilakukan di tengah skandal politik yang disebabkan oleh terbunuhnya seorang jurnalis dan tunangannya.
Perdana Menteri Roberti Fico berjuang untuk menyelamatkan pemerintahannya setelah terjadi demonstrasi massa menyusul pembunuhan jurnalis tersebut. Terbunuhnya wartawan investigasi Jan Kuciak tersebut mengguncang negara tersebut dan menimbulkan demonstrasi jalanan terbesar dalam beberapa dasawarsa pada Jumat lalu.
"Penting untuk mempertahankan stabilitas, oleh karena itu saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan wakil perdana menteri dan menteri dalam negeri. Saya pikir saya akan berbuat lebih banyak agar penyidik tidak terganggu dalam pekerjaan mereka jika saya mengundurkan diri," kata Kalinak kepada wartawan saat mengumumkan rencana pengunduran dirinya.
Keputusan Kalinak untuk mundur itu adalah yang ketiga dalam hitungan pekan. Seperti ditulis Reuters, Partai pemerintah, the Most-Hid (Bridge) group, telah meminta Fico untuk memecat Kalinak pada Senin. Kalinak merupakan anggota pendiri Smer party yang juga merupakan partai Fico.
Kuciak menyelidiki kasus penipuan yang melibatkan pengusaha yang berhubungan secara politik. Kematiannya telah memicu kemarahan publik atas korupsi. Kritik mengatakan Kalinak, yang mengawasi polisi sebagai menteri dalam negeri, tidak dapat menjamin penyelidikan independen atas pembunuhan Kuciak dan tunangannya pada akhir Februari.
Para pemimpin Most-Hid akan bertemu pada Senin waktu setempat. Partai tersebut menyambut baik pengunduran diri Kalinak. Meskipun pemimpin partai Bela Bugar menolak memberikan komentar saat ditanya apakah akan cukup bagi partainya untuk tetap berada dalam koalisi tersebut. Dewan nasional selalu memutuskan. "Dalam kasus seperti itu, ada kata terakhir," katanya.
Sebelumnya Fico telah menolak untuk menyingkirkan Kalinak. Namun karena khawatir akan kehilangan dukungan Most-Hid, pekan lalu dia mengatakan siap untuk menawarkan solusi agar mendapatkan dukungan dari mereka.
Demonstrasi terbesar di negara ini terakhir kali terjadi saat jatuhnya komunisme pada 1989. Demonstrasi yang terjadi pada Jumat itu melibatkan sekitar 5.000 orang yang berkumpul di Ibu Kota, Bratislava, dan juga ribuan lainnya di kota-kota lain. Unjuk rasa itu menuntut pengunduran diri kabinet Fico dan penyelidikan secara menyeluruh atas kematian Kuciak.
Sebelum ditembak mati, Kuciak telah menginvestigasi pengusaha Italia di Slovakia dengan dugaan mafia. Salah satu orang Italia yang ditulis Kuciak memiliki perusahaan milik bersama dengan dua orang Slovakia yang kemudian bekerja di kantor Fico.
Keduanya telah mengundurkan diri, namun menolak ada hubungan dengan pembunuhan tersebut. Sedangkan mitra bisnis mereka menolak adanya koneksi ke mafia. Tidak ada yang dituntut atas pembunuhan tersebut.
Dulu Kuciak juga pernah menulis tentang seorang pengembang real estat yang menyelidiki penipuan pajak yang memiliki ikatan bisnis dengan Kalinak. Baik si pengembang real estat maupun Kalinak membantah melakukan kesalahan.