REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Pemerintah Yunani turun tangan merespons insiden yang terjadi dalam pertandingan dua klub papan atas Liga Super Yunani, PAOK kontra AEK Athena di Stadion Toumbas, Thessalonki, Senin (12/3) dini hari WIB. Kementerian Olahraga Yunani memutuskan untuk menghentikan sementara jalannya liga untuk menginvestigasi kejadian yang melibatkan senjata api tersebut.
Ini setelah pemilik klub PAOK Salonika Ivan Savvidis terekam kamera membawa pistol di pinggang ketika melangkah memasuki lapangan untuk memprotes gol timnya yang tidak disahkan saat melawan AEK, Senin dini hari WIB. Ia tak mengacungkan pistol, namun menghadirkan rasa takut.
Wakil menteri olahraga Yunani George Vassiliadis mengatakan, semua pertandingan Liga Super Yunani akan dihentikan sampai waktu yang tak ditentukan. Menurut Vassiliadis, meski sepak bola berada berada dalam lindungan statuta FIFA sehingga tak boleh ada intervensi pemerintah, tindakan tegas harus diambil.
"Kami tak mau fenomena buruk ini muncul lagi. Apalagi jika ada aroma politis di dalamnya," kata Vassiliadis, dikutip dari Four Four Two, Senin (12/3).
Vassiliadis mengatakan, kejadian yang menimbulkan kerusuhan di dalam stadion itu sudah dibahas oleh para petinggi negara Para Dewa. Perdana Menteri Alexis Tsipras pun telah menginstruksikan adanya tindakan berani untuk menelusuri kejadian tersebut.
"Yang paling penting adalah aturan ketertiban berlaku untuk semua orang. Kami memutuskan untuk menghentikan liga hingga penyelidikan selesai," kata Vassiliadis
Sepak bola Yunani telah dinodai oleh masuknya suporter dan pihak yang tak berkepentingan ke lapangan serta kekerasan baik di dalam maupun di luar lapangan. Otoritas-otoritas berwenang telah berulang kali berjanji untuk membersihkan olahraga ini.
Sang menteri menegaskan bahwa semua ketentuan yang diperlukan akan diambil untuk memastikan sorsing tidak memengaruhi tim nasional yang akan melakukan pertandingan-pertandingan persahabatan melawan Mesir dan Swiss akhir bulan ini.
Savvidis, yang didampingi sejumlah pengawal pribadi, berjalan memasuki lapangan di Thessaloniki sebanyak dua kali pada Senin dini hari WIB. Pada satu kesempatan, ia mengenakan mantel tebal. Yang kedua, mantel yang telah dibuka dan sarung pistolnya terlihat jelas meskipun ia tidak mengeluarkan senjata.
Pada satu titik Savvidis ditarik ke belakang ketika ia dan sejumlah orang lain mengerubungi wasit Georgio Kpmisi, yang tidak mengesahkan gol dari pemain PAOK Fernando Varela pada menit ke-89. Saat itu pertandingan tersebut kemudian dinyatakan berakhir imbang tanpa gol.
PAOK Salonika kemudian dinyatakan menjadi pemenang setelah wasit mencabut keputusannya dua jam setelah pertandingan dan mengesahkan gol.
Polisi mengatakan mereka ingin menanyai Savvidis karena telah memasuki lapangan sepak bola tanpa izin. Pernyataan polisi tidak menyebutkan senjata. Sumber polisi mengatakan bos PAOK itu memiliki izin untuk membawa senjata api.
Savvidis lahir di Georgia dari orang tua yang berlatar Yunani dan merupakan mantan anggota parlemen Rusia. Ia memiliki banyak aset yang tersebar dari pelabuhan Thessaloniki sampai bisnis tembakau dan perusahaan-perusahaan media.