Selasa 13 Mar 2018 08:42 WIB

KAMMI Sukabumi Galang Dana untuk Ghouta

Penggalangan dana sebagai bentuk keprihatinan atas kekerasan di Ghouta Suriah.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Puluhan mahasiswa Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (Kammi) Sukabumi menggelar aksi kemanusiaan peduli Ghouta Suriah di jalan utama Kota Sukabumi, Ahad (11/3).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Puluhan mahasiswa Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (Kammi) Sukabumi menggelar aksi kemanusiaan peduli Ghouta Suriah di jalan utama Kota Sukabumi, Ahad (11/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Para mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sukabumi menggalang dana kemanusian untuk warga warga Ghouta, Suriah. Penggalangan dana ini sebagai bentuk keprihatinan atas peristiwa kekerasan yang terjadi di Ghouta Suriah.

Aksi penggalangan dana ini mulai dilakukan pada Ahad (11/3) lalu. Di mana, para mahasiswa menggalang dana dengan berjalan kaki menyusuri jalan utama di Kota Sukabumi. Dalam aksinya mereka membawa spanduk berisi tulisan #Save Ghouta. "Penggalangan dana ini untuk warga Ghouta, Suriah," kata Ketua Departemen Kebijakan Publik KAMMI Daerah Sukabumi, Oksa Bachtiar Camsyah, Selasa (13/3).

Dana ini terang dia nantinya akan disalurkan kepada warga Ghouta melalui lembaga Rumah Zakat dan DPU Daarut Tauhid. Aksi ini pun, Oksa mengatakan, untuk mengecam adanya tindakan kekerasan terhadap warga Muslim di Ghouta. Informasi yang diperolehnya sudah lebih dari 730 orang warga di sana meninggal dunia akibat pembantaian.

Oksa menerangkan, pada aksi Ahad lalu pun diwarnai dengan aksi teatrikal dan tutup mata sebagai bentuk protes terhadap kejadian yang ada di sana. Inti dari aksi ini, lanjut dia mengimbau pemerintah Indonesia agar jangan tutup mata terhadap kejadian di Ghouta.

Oksa mengatakan, pemerintah dapat bergerak melalui jalur diplomasi dengan mendorong negara lainnya yang tergabung dalam Liga Arab maupun OKI. Langkah ini lanjut dia untuk menghentikan tindakan kejahatan kemanusiaan di Ghouta Suriah.

Ketua KAMMI Daerah Sukabumi Rinaldi Yusuf menambahkan, mahasiswa juga mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk melakukan langkah diplomatik menghentikan penyerangan terhadap warga sipil Ghouta. "Kami juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menyatukan langkah untuk menyerukan penyerangan terhadap warga Ghouta," terang dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement