Selasa 13 Mar 2018 09:07 WIB

Pesan CEO Temasek Foundation International Soal Logistik

Kita semua terhubung. Kalau ekonomi satu negara Asia baik dan yang lain baik.

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Budi Raharjo
CEO Temasek Foundation Intermasional Benedict Cheong mengawali menandatangani nota kesepahaman (MoU) //Capacity Building on e-Commerce Logistics in Indonesia// dengan Singapore Cooperation Enterprise (SCE) di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (12/3).
Foto: Fuji Pratiwi
CEO Temasek Foundation Intermasional Benedict Cheong mengawali menandatangani nota kesepahaman (MoU) //Capacity Building on e-Commerce Logistics in Indonesia// dengan Singapore Cooperation Enterprise (SCE) di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (12/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tak ada negara yang bisa hidup sendiri, termasuk di ASEAN. Kondisi satu negara akan memengaruhi negara lain karena kini semua saling terhubung.

Hal itu disampaikan CEO Temasek Foundation International Benedict Cheong mengawali penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Capacity Building on e-Commerce Logistics in Indonesia dan Capacity Building fot Technical Education in Supply Chain Management for e-Commerce dengan Temasek Foundation International dan Singapore Cooperation Enterprise (SCE) di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (12/3).

Temasek Foundation International sudah menyalurkan lebih dari 150 juta dolar AS dalam komitmen di Asia. Temasek melakukan itu karena Temasek memperoleh pendapatan bagus dalam bisnis dan ingin memberikan kontribusi balik ke Asia. Cheong menekankan, program-program tersebut bukan sumbangan.

"Setiap sisi Asia memengaruhi kita semua. Kita semua terhubung. Kalau ekonomi satu negara Asia baik dan yang lain baik, semua bagus," ucap Cheong.

Kerja sama Indonesia dengan Singapura adalah tukar pembelajaran. Diakui Cheong, Singapura adalah negara kecil, masalahnya lokal. Sementara Indonesia yang demikian besar punya tantangan pada logistik di wilayah yg luas. Dalam kerangka MoU ini, Indonesia dan Singapura bisa saling belajar.

Cheong mengatakan, kerja sama peningkatan kapasitas ini pertama kalinya Temasek Foundation International kerja sama dengan Kemenko Perekonomian. "Kami optimistis ini akan berhasil," kata Cheong.

Sebab, lanjut Cheong, program ini bukan digarap oleh Singapura, tapi oleh Indonesia-Singapura. Jukungan para pemimpin yang ditunjukkan oleh Kemenko Perekonomian dan Kemenristek Dikti. Juga peserta program ini.

Dubes Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar mengatakan, Singapura dan Indonesia tidak cuma tetangga. Kadang ada kesan Singapura tidak suka kalau Indonesia maju.

"Apa gunanya kalau Singapura iri? Indonesia besar. Kalau Indonesia sukses dan Singapura bisa jadi bagian yang bantu, itu bernilai buat kami," ungkap Nayar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement