REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra mengatakan partainya menerima bakal calon legislatif (bacaleg) yang mau mendaftar dari mana saja asal bukan PKI dan kalangan penista agama. Bahkan PBB akan terbuka bagi bacaleg dari eks Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Anggota Front Pembela Islam (FPI).
"PBB ingin jadi partai besar dan karena itu kami terbuka menerima siapa saja untuk mendaftar sebagai Bacaleg sesuai syarat yang ditetapkan undang-undang kata Yusril menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Selasa, (13/3).
Penegesan itu dikemukakan Yusril menanggapi luasnya pemberitaan bahwa PBB menerima bacaleg mantan anggota HTI dan anggota FPI. "Kami menerima bacaleg bukan saja eks HTI dan anggota FPI, tapi dari semua latar belakang ormas Islam di tanah air," katanya menambahkan.
Catatan Tumbangnya KPU
Bahkan, menurut Yusril, sesuai anjuran Ketua Umum PB NU KH Said Agil Sirodj, para kiyai NU dan warga Nahdliyyin yang belum masuk partai apa pun untuk bergabung ke PBB, akan ia sambut dengan gembira. "PBB ini partai Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) dalam arti bukan Syiah bukan Wahabi, karena itu saya menjamin warga Nahdliyin akan betah dan kerasan di PBB. Kalau mau tahlilan atau berzanjen, bagi warga PBB itu hal yang biasa. Kakek saya dulu mbahnya tahlil dan talqin," ungkapnya.
Kiyai Said Agil, menurut Yusril, juga sudah menegaskan bahwa PBB adalah partai Islam moderat, bukan partai atau gerakan radikal, apalagi partai para ekstrimis. "PBB mempertahankan Pancasila, UUD 45 dan NKRI," tambahnya.
Bagi mereka yang berminat untuk mendaftar sebagai bacaleg, Yusril mempersilakan untuk menghubungi Dewan Pimpinan Wilayah PBB di setiap provinsi dan Dewan Pimpinan Cabang PBB di setiap kabupaten dan kota.