Selasa 13 Mar 2018 17:48 WIB

Indonesia Minta Dukungan Jadi Anggota tak Tetap DK PBB

Presiden Jokowi meminta dukungan kepada Kazakhstan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Ketua BKSAP DPR Nurhayati Ali Assegaf.
Foto: DPR RI
Ketua BKSAP DPR Nurhayati Ali Assegaf.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Delegasi senat parlemen Republik Kazakhstan melakukan kunjungan resmi menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (13/3) pagi. Dalam kesempatan ini, menurut Ketua Badan Kerjasama Antar-Parlamen (BKSAP) DPR RI Nurhayati Ali Assegaf, Presiden Jokowi meminta dukungan kepada Kazakhstan agar mendukung pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) periode 2019-2020.

"Pak Jokowi juga menyampaikan meminta dukungan Kazakhstan dalam rangka pencalonan Indonesia sebagai anggota dari security council di PBB atau Dewan Keamanan," kata Nurhayati di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (13/3).

Delegasi senat parlemen Kazakhstan sendiri berkunjung untuk menyampaikan undangan dari Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev kepada Presiden Jokowi agar menghadiri acara konferensi religi politik di Astana pada 10 Oktober mendatang.

"Ketua senat Kazakhstan bertemu dengan Presiden bapak Jokowi untuk menyampaikan undangan dari Presiden Kazakhstan yang ingin mengundang Pak Jokowi untuk hadir di acara political religious meeting, conference yang akan dilaksanakan tanggal 10 dan 11 Oktober 2018 ini," jelas Nurhayati.

Menurut Nurhayati, Ketua Senat Parlemen Kazhakstan Kassym-Jomart Tokayev berharap agar Presiden Jokowi dapat menjadi pembicara dalam acara tersebut dan memberikan sambutannya sebagai representasi negara yang berpenduduk mayoritas Muslim.

"Pak Jokowi juga menyambut baik undangan dari Kazakhstan dan akan menkonsiderasi apabila beliau tidak bisa hadir pasti beliau akan mengirimkan delegasi untuk menghadiri acara tersebut," ujarnya.

Kepada para delegasi Kazakhstan, Jokowi berharap Indonesia-Kazakhstan sebagai negara dengan penduduk Muslim dapat merepresentasikan Islam yang damai dan dapat memberikan kesejahteraannya untuk masyarakat.  Selain itu, menurut Jokowi, kedua negara juga perlu meningkatkan kerja samanya, terutama untuk merealisasikan kemerdekaan Palestina.

"Pak Jokowi juga menyampaikan bahwa kedua negara ini juga harus bekerjasama, meningkatkan kerjasamanya terutama dalam merealisasikan kemerdekaan Palestina," kata dia.

Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi juga mengundang Kazakhstan untuk hadir dan berpartisipasi dalam trade expo yang diselenggarakan Indonesia pada Oktober nanti. "Dan ini juga diberikan tanggapan positif oleh tamu kita," tambah Nurhayati.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement