REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 3.400 anggota kelompok militan Kurdi di Afrin, Suriah, diklaim telah dinetralisir selama Operasi Ranting Zaitun berlangsung. Hal ini disampaikan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat berpidato dalam sebuah agenda kenegaraan.
Erdogan dalam kesempatan itu juga menuturkan operasi tersebut dilakukan untuk membersihkan seluruh kelompok militan yang ada di Afrin, Manbij, dan Suriah utara. Turki, lanjutnya, dalam operasi di Afrin itu tidak pernah menjadikan warga sipil sebagai sasaran.
Menurut Erdogan, kalau militer Turki juga menargetkan warga sipil, tentu Afrin sudah takluk sekarang ini. "Afrin pasti sudah jatuh jika kami menargetkan warga sipil," kata dia seperti dilansir dari Anadolu Agency, Rabu (14/3).
Erdogan menilai, Operasi Ranting Zaitun ini sekaligus untuk memotret kekejaman kelompok militan Kurdi di Afrin. Terlebih, anggota kelompok tersebut menyamar sebagai orang lokal dan membantai anak-anak.
Turki pada 20 Januari lalu meluncurkan Operasi Ranting Zaitun untuk menaklukkan kelompok ISIS dan militan Kurdi YPG/PKK di Afrin, Suriah. Staf umum Turki menyatakan operasi tersebut untuk membangun keamanan dan stabilitas di sepanjang perbatasan Turki dan wilayah Afrin.
Selain itu juga untuk melindungi warga Suriah dari penindasan dan kekejaman kelompok militan tersebut. Operasi itu dilakukan berdasarkan hukum internasional, resolusi Dewan Keamanan PBB, hak pembelaan diri berdasarkan piagam PBB, dan penghormatan terhadap integritas wilayah Suriah. Pihak militer juga menyatakan bahwa hanya target teror yang digempur.