REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Sistem peringatan dini bencana atau Early Warning System (EWS) di Kabupaten Pangandaran masih terbilang minim. Jumlah yang ada saat ini bahkan masih jauh dari kata ideal.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Pangandaran Nana Ruhena mengatakan EWS terbagi menjadi beberapa kategori tergantung jenis bencana. Untuk EWS longsor baru ada empat unit saja.
"Jumlah itu masih jauh dari ideal. Perlu di atas 200 di semua titik longsor yang paling rawan," katanya pada wartawan, Rabu (14/3).
Sedangkan untuk EWS banjir hanya ada satu unit saja. Letaknya berada di Desa Sukanegara Kecamatan Padaherang.
"Banjir palingmasih perlu di bawah sepuluh unit lagi, lebih sedikit dari longsor," ujarnya.
Lebih miris lagi pada EWS tsunami hanya ada dua unit berfungsi dari total 14 unit. Kesemua yang tidak berfungsi lantaran mengalami kerusakan dan tidak ada upaya perbaikan.
"Banyak rusak karena ada komponen rusak, korosi karena sudah lama dipasang pertama sejak 2008,lalu 2012 dan 2015. Dua berfungsi dari BMKG di Bojong Salawe dan di kantor telkom," ucapnya.
Jumlah tersebut, kata dia, masih belum bisa dikatakan memadai. Apalagi ketika melihat panjangnya garis pantai Pangandaran.
"Idealnya kalau panjang pantai 91 kilo dibagi tiap 2 kilo maka harus ada 46 unit. Walau begitu tidak semua padat penduduk. Dikira-kira perlu 30an," tuturnya.