REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyerahkan ribuan keris dan pusaka lainnya kepada Museum Keris Nusantara. Pusaka-pusaka itu merupakan hasil sitaan dari Bea Cukai di berbagai daerah.
Rabu (14/3) pagi, ribuan keris dan tombak yang dikirim langsung Kemendikbud tiba di Museum Keris Nusantara. Keris dan tombak itu dikirim melalui jalur darat menggunakan jasa ekspedisi.
Keris dan tombak ditempatkan dalam enam peti kayu. Terdapat sebanyak 1.211 keris dan tombak yang dikirim untuk selanjutnya disimpan di Museum Keris Nusantara.
Kepala UPT Museum Dinas Kebudayaan Kota Solo, Bambang MBS mengatakan dari keris yang diserahkan itu mulai dari jenis keris berlekuk tiga hingga keris berlekuk tiga belas.
Meski begitu, pihak museum belum menentukan waktu untuk membuka peti keris dan memajang keris di museum. Sebab, kata Bambang, sebagai bentuk tradisi kebudayaan, terdapat ritual-ritual yang harus dilakukan sebelum menjadikan keris-keris itu dipajang di museum.
Kerisnya bagus-bagus kebanyakan dari Tuban. Keris-keris ini tadinya akan dikirim ke luar negeri tapi disita oleh Bea Cukai, kata Bambang.
Lebih lanjut kata Bambang pembukaan peti keris akan dilakukan bersama tim dari Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah serta tim kurator. Setelah proses kurasi selesai, kata dia, keris pun akan langsung dipajang.
Meski demikian, kata Bambang, tak semua keris yang diberikan Kemendikbud itu akan dipajang bersamaan. Sebab banyaknya koleksi yang ada di Museum Keris. Bambang mengatakan museum keris hanya bisa memajang sebangak 240 koleksi. Karena itu, sebagai solusinya pihak museum melakukan pergantian koleksi yang dipajang tiap bulannya.
Nanti kita ganti-ganti mana koleksi yang dipajang lebih dulu, karena banyak juga, katanya.