Rabu 14 Mar 2018 17:47 WIB

Polwan Berjilbab Australia Dicemooh di Medsos

Sukkar menerima penghargaan karena mengusung multikulturalisme.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Maha Sukkar adalah polisi Australia pertama yang diizinkan memakai jilbab saat bertugas.
Foto: SBS
Maha Sukkar adalah polisi Australia pertama yang diizinkan memakai jilbab saat bertugas.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Polisi perempuan Australia pertama yang berjilbab saat bertugas mendapatkan cemoohan usai menerima penghargaan Victorian Honour Roll of Women. Ia diberi penghargaan karena mengusung multikulturalisme di negara bagian Victoria, Australia.

Maha Sukkar adalah Polwan Muslim yang sudah bekerja untuk kepolisian negara bgian Victoria selama 13 tahun. Meski upayanya meningkatkan toleransi banyak dihargai, tak sedikit yang tidak suka. Sejumlah pihak mengkritik perempuan 42 tahun tersebut dan Kepolisian Victoria yang mengangkatnya sebagai polisi.

Mereka mempertanyakan apakah Sukkar mengemban nilai-nilai Australia karena ia seorang imigran. Sukkar lahir di Lebanon dan pindah ke Australia 18 tahun lalu.

Sukkar dinilai tidak benar-benar membaur dengan kultur Australia karena memakai kerudungnya bersama seragam polisi. Cemoohan ini banyak muncul di media sosial, seperti Facebook.

Pengguna medsos lain mempertanyakan apakah boleh memodifikasi seragam resmi itu dengan menambah kerudung. "Bagaimana jika saya masuk kepolisian dan saya ingin pada bandana di kepala, apa kata mereka?," kata seorang pengguna Facebook.

photo
Maha Sukkar bersama Komisioner Polisi (saat itu) Christine Nixon pada 2004. Sumber: SBS

Beberapa bahkan mempertanyakan apakah Sukkar mampu melawan terorisme, menghentikan kebencian, dan ketakutan. "Apa buktinya dia bisa mencegah radikalisasi?" katanya.

Merespons hal ini, Kepolisian Victoria mengeluarkan pernyataan resmi. Kepolisian menggambarkan Sukkar sebagai seorang yang berdedikasi untuk membuat semua orang di Victoria merasa aman dan diterima.

"Penyertaannya baru-baru ini di Honour Roll adalah pengakuan atas kepemimpinannya yang inovatif dengan komunitas multikultural Victoria," kata mereka di Facebook, dilansir Daily Mail, Rabu (14/3).

Sukkar adalah mantan desainer grafis asal Beirut. Ia masuk kepolisian Victoria sejak November 2004, empat tahun setelah migrasi ke Australia. Ia menjadi polwan pertama yang diizinkan memakai jilbab saat bertugas.

Sebelumnya pada 2009, ia mendapatkan penghargaan Australian Muslim Women of the Year di Australian Muslim Achievement Awards. Setahun kemudian, ia memperoleh Australasian Council for Women and Policing Bravery Award.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement