REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk menghadapi era disrupsi, Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) kembali menambah dua program studi baru, yakni Ilmu Gizi dan Teknologi Pangan.
Kedua Prodi tersebut sekaligus menggenapkan rumpun ilmu Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) di UAI yang tadinya hanya empat menjadi enam prodi STEM.
"Tadinya kami hanya memiliki prodi STEM itu empat prodi, yaitu biologi, teknik elektro, teknik informatika, dan teknik industri. Sekarang bertambah dua," kata Rektor UAI, Profesor Asep Saefuddin, kepada Republika.co.id, di Jakarta, Rabu (14/3).
Dia menerangkan, penambahan dua prodi tersebut juga berkat kerja sama yang terjalin dengan Insitut Pertanian Bogor (IPB). Sehingga dalam empat tahun ke depan, IPB akan membina UAI dalam menjalankan kedua prodi baru tersebut.
"Pembinaan ini juga salah satu bentuk pengabdian IPB untuk mengembangkan perguruan tinggi swasta (PTS) yang ingin berkembang dalam bidang pangan dan gizi," tegas Asep.
Rektor IPB, Arif Satria mengatakan, pembukaan prodi baru penting dilakukan oleh semua PTS. Hal itu dimaksudkan sebagai respons nyata perguruan tinggi dalam menghadapi era disrupsi dan revolusi industri 4.0.
"Teknologi itu berkembang sangat pesat, kita juga harus bisa mengikuti perkembangan teknologi. Sehingga kita tidak tertinggal," kata Arif.
Selain dengan UAI, Arif menyatakan, IPB sangat terbuka jika ada PTS lain yang hendak bekerja sama dengan mereka. Kerja sama bisa dilakukan dalam hal pembukaan prodi baru yang berkaitan dengan teknologi pangan dan pertanian atau pun bentuk kerja sama lainnya.
"Itu memang tugas kami (IPB) untuk membina PTS yang ingin maju dan berkembang lebih," kata Arif.