Rabu 14 Mar 2018 19:00 WIB

Merkel Terpilih Jadi Kanselir Jerman untuk Keempat Kalinya

Popularitas Merkel sempat menurun setelah membuka pintu migrasi.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Angela Merkel
Foto: Wikipedia
Angela Merkel

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Anggota parlemen Jerman kembali memilih Angela Merkel sebagai kanselir untuk periode keempat, pada Rabu (14/3). Merkel mendapat 364 suara dukungan, meski koalisi partai konservatif Christian Democratic Union (CDU) dan partai moderat kiri Social Democrats (SPD) memiliki 399 suara di majelis rendah parlemen Bundestag.

"Saya menerima hasil pemungutan suara ini," kata Merkel, kepada anggota parlemen. Merkel telah menjabat sebagai Kanselir dan mendominasi lanskap politik Jerman sejak 2005, serta mengarahkan Uni Eropa melalui krisis ekonomi.

Popularitasnya menurun setelah ia memutuskan untuk membuka pintu migrasi pada 2015. Kebijakannya itu membuat lebih dari satu juta imigran Timur Tengah memasuki Jerman.

Merkel saat ini harus memenuhi tuntutan domestik dari koalisi CDU dan SPD. "Ini adalah awal yang baik bagi Jerman untuk memiliki pemerintahan yang stabil setelah berbulan-bulan, sekarang ada insentif besar untuk turun bekerja dengan penuh energi," ujar Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen.

Merkel dijadwalkan akan menemui Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier sebelum kembali ke Bundestag untuk dilantik. Para menteri kemudian akan dilantik beberapa hari setelahnya, hampir enam bulan setelah pemilihan nasional diselenggarakan pada September lalu.

Blok konservatif Merkel beralih ke SPD untuk memperpanjang 'koalisi besar' yang telah memerintah Jerman sejak 2013. Partai konservatif CDU sebelumnya telah melakukan pembicaraan mengenai koalisi tiga arah dengan dua partai kecil pada November lalu, namun gagal.

Kesalahan-kesalahan telah muncul di pemerintahan baru Merkel, bahkan sebelum pertemuan kabinet pertama dilakukan. Kesepakatan koalisi akan mempertimbangkan kemajuan pemerintah setelah dua tahun dan memberikan kesempatan bagi kedua kubu untuk meninggalkan koalisi jika tidak ada kemajuan. Prioritas yang dimiliki pemerintah terhadap berbagai reformasi yang ditetapkan dalam kesepakatan koalisi dan bagaimana reformasi itu akan diterapkan dinilai akan memaksa Merkel mengeluarkan seluruh kemampuan politiknya.

SPD setuju untuk bersekutu dengan Merkel setelah memberikan sebuah daftar kebijakan khusus yang menjamin adanya persetujuan dari anggota partainya. Banyak di antara anggota SPD yang menginginkan partai tersebut berada di sisi oposisi setelah empat tahun terakhir berada dalam koalisi.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement