Rabu 14 Mar 2018 20:28 WIB

Pariwisata Indonesia Tumbuh Paling Cepat di Dunia

Tahun 2017 realisasi investasi di industri pariwisata meningkat 31 persen.

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Gita Amanda
Menteri Pariwisata Arief Yahya (kanan batik merah) , Kepala BKPM Thomas Trikasih Lrmbong (tengah batik hijau) dan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara(kiri batik kuning).
Foto: Neni Ridarineni/REPUBLIKA
Menteri Pariwisata Arief Yahya (kanan batik merah) , Kepala BKPM Thomas Trikasih Lrmbong (tengah batik hijau) dan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara(kiri batik kuning).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan pertumbuhan sektor pariwisata menunjukkan perkembangan yang

menggembirakan karena meningkat pesat dibandingkan tahun-tahun

sebelumnya. Bahkan Pariwisata di Indonesia termasuk sektor yang tumbuh paling

pesat di dunia.

"Investasi sektor pariwisata tahun 2017 juga menunjukkan kenaikan dengan capaian 102 persen dari target yang dicanangkan oleh pemerintah," kata Arief dalam konferensi pers Regional Investment Forum (RIF) 2018, di Hotel Alana Yogyakarta, Rabu (14/3).

Menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong, BKPM mencatat realisasi investasi di bidang industri pariwisata selama lima tahun terakhir (2013-2017) rata-rata tumbuh sebesar 20 persen per tahun. Khusus tahun 2017 tercatat peningkatannya mencapai 31 persen mencapai angka 1,7 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Perhatian investor asing maupun domestik tertuju pada dua sektor investasi utama di Indonesia yakni sektor lifestyle dan pariwisata. Belanja barang-barang bermerek yang biasa dilakukan oleh kelas menengah digantikan dengan swafoto atau vlog dengan latar belakang obyek pariwisata atau scenery wisata.

Ini menjadi peluang utama bagi dua sektor yang saling berkaitan ini, lifestyle yang menyangkut kuliner, fesyen, hiburan serta sektor pariwisata," kata Thomas.

Lebih lanjut Arief mengungkapkan jumlah wisatawan mancanegara yang masuk di Indonesia naik 22 persen. Kemenpar menarget 17 juta kunjungan wisatawan mancanegara di tahun 2018 yang mana 10 destinasi pariwisata proritas (10 Bali baru) tetap akan menjadi prioritas untuk didorong perkembangannya.

Meskipun jumlah kunjungan pariwisata mancanegara naik 22 persen, namun di DIY kontribusinya hanya satu persen. Dari 14 juta kunjungan wisatawan mancanegara , wisatawan mancanegara yang melakukan kunjungan langsung ke Yogyakarta hanya 125 ribu.

Sebab menurut Arief, kelemahan Yogyakarta tidak memiliki airport internasional. "Sekarang kalau mau turun ke Yogyakarta keliling di atas dulu selama 30 menit. Untuk itu pemerintah berketetapan untuk membangun airport internasional di Kulon Progo dan ini wajib," tegas Arief.

Setelah adanya bandara internasional, Menpar menambahkan, nanti dibuat jalan ke destinasi seperti Borobudur.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement