Kamis 15 Mar 2018 00:03 WIB

Pelanggar Aturan Lalin di Garut Didominasi Motor

Pengendara yang mendapat teguran dari Satlantas Polres Garut berjumlah 3.595 orang.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda
Anggota polisi melakukan razia kendaraan. (ilustrasi).
Foto: Antara/Noveradika
Anggota polisi melakukan razia kendaraan. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Polres Garut mendata pengemudi yang melanggar lalu lintas ketika pelaksanaan Operasi Keselamatan Lodaya 2018 di Kabupaten Garut masih terbilang tinggi. Dari informasi sementara, jumlah pengendara yang mendapat teguran dari Satlantas Polres Garut berjumlah 3.595 orang. Adapun 1.299 pengendara di antaranya mendapat sanksi tilang.

Kepala Satlantas Polres Garut AKP Erik Rd Bangun Prakasa mengatakan pelanggar lalu lintas dalam operasi kali ini didominasi oleh pengendara roda dua. Bentuk pelanggarannya pun bermacam-macam.

"Sebanyak 1025 pelanggar, yakni tidak mengenakan helm, melawan arus, dan pengendara di bawah umur, katanya pada wartawan.

Sedangkan untuk pengemudi roda empat yang melakukan pelanggaran berjumlah 274 orang. Bentuk pelanggaranan yaitu tidak mengenakan sabuk pengamanan dan menggunakan handphone ketika mengemudi.

"Pelanggar yang tidak menggunakan sabuk pengaman berjumlah 213 dan 61 orang menggunakan handphone saat mengemudi," ujarnya.

Ia menyayangkan lantaran masih banyak pelanggar yang terbukti melakukan pelanggaran ketika berkendara. Padahal Polres Garut senantiasa mengadakan sosialisasi keselamatan berkendara.

"Sosialisasi sudah rutin dilaksanakan, tetapi masih banyak melanggar. Bagi masyarakat yang tertib selama operasi diharapkan tidak melanggar meski operasi telah usai," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement