REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi antusiasme warga Jakarta untuk melihat prototipe rumah dengan uang muka (dowm payment/DP) Rp 0 di Pondak Kelapa, Jakarta Timur. Ia mengatakan telah ada lebih dari 10 ribu warga datang ke lokasi itu.
"Kunjungan per hari awal-awal 500 orang. Padahal, yang ditawarkan hanya 703 (unit). Dan selama periode penawaran ini sudah lebih dari 10 ribu orang yang melihat (prototipe rumah DP nol rupiah)," kata Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (14/3).
Menurut Sandiaga, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menyediakan 703 unit hunian baru sebagai tahap awal implementasi program rumah DP nol rupiah. Sebanyak 513 unit di antaranya merupakan tipe 36 dengan dua kamar tidur, sisanya sebanyak 190 bertipe 21 dengan satu kamar tidur. Ia berharap jumlah itu akan terus bertambah.
"Jadi, pasangan muda belum punya anak atau hanya punya bayi hanya perlu satu kamar, ini cocok. Kalau yang mungkin punya dua anak bisa ambil yang (tipe) 36," ujar Sandiaga.
Sandiaga mengklaim harga yang ditawarkan dalam program ini cukup terjangkau. Untuk tipe 21, pemprov menetapkan harga tiap unit sebesar Rp 185 juta. Untuk tipe 36 harga per unit mencapai Rp 320 juta. "Ini bagian termasuk dari affordable housing," kata dia.
Menurut Sandiaga, rumah DP nol rupiah merupakan program dengan isu seksi. Program tersebut tak hanya dibicarakan di tingkat lokal Jakarta, tetapi juga di Indonesia. Tak heran, dari 10 ribu orang yang sudah menengok prototipe rumah yang dibangun, enam ribu di antaranya bersedia menyerahkan data diri sebagai bukti pendaftaran awal di bagian informasi.
baca juga: Sandiaga: Pergub untuk Rumah DP Nol Rupiah Bisa Terbit April