REPUBLIKA.CO.ID, REJANG LEBONG -- Petani tomat di Kelurahan Tunas Harapan, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu mengeluhkan anjloknya harga jual buah tomat di daerah itu. Saat ini harga jual tomat dibawah Rp 500 per kg.
"Atau satu kotaknya yang berisi 60 kg dihargai Rp 20 ribu. Harga tomat ini anjlok sejak seminggu belakangan," kata Mujiono (55), petani tomat yang ada di Kelurahan Tunas Harapan, Kecamatan Curup Utara, Kamis (15/3).
Anjloknya harga jual buah tomat tersebut, kata dia, sangat memberatkan mereka modal usaha yang mereka keluarkan untuk lahan seluas 1/4 hektare mencapai Rp 15 juta, yang digunakan untuk pembelian obat-obatan pertanian, pupuk, biaya pengolahan lahan maupun pembelian plastik mulsa.
"Dengan harga tomat saat ini, modal yang kami keluarkan hanya bisa kembali setengahnya saja. Walau pun modal yang kami pakai ini punya pemilik lahan, namun kami juga rugi karena usaha selama beberapa bulan tidak membuahkan hasil," ujarnya.
Kalangan petani sayuran di wilayah itu kata Mujiono adalah petani penggarap, lahannya dan permodalan diberikan oleh pemilik lahan dengan sistem pembagian hasil keuntungan setelah dipotong modal. Jika harga tomat di bawah standar, maka petani penggarap dan pemodal akan mengalami kerugian.
Sementara itu Susilo (33), petani tomat lainnya yang ada di Kelurahan Tunas Harapan mengatakan kalangan petani tomat di daerah itu baru bisa menikmati hasil usahanya jika harga buah tomat ditingkatan petani berkisar Rp2.500 per kg, jika kurang dari itu mereka tidak dapat keuntungan.
"Kalau harga jualnya kurang dari Rp 2.500 per kg di tingkatan petani kami tidak akan mendapatkan keuntungan, kami disini memainkan modal dari bos. Jadi hasil panen setelah dipotong modal usaha, keuntungannya baru dibagi dua," kata Susilo.
Pantauan di lapangan ratusan kilogram buah tomat segar dibuang oleh kalangan petani di daerah itu di ruas jalan penghubung Kelurahan Tunas Harapan, Kecamatan Curup Utara dengan Desa Kampung Delima, Kecamatan Curup Timur, sehingga mengundang perhatian orang yang lewat di jalan itu.